"Sungguh, saat itu adalah momen manusia Indonesia tak ubahnya seperti binatang, saling merampas dan saling menindas. Tak peduli lagi masih punya pegangan agama atau merasa ber-Tuhan. Tragis dan ironis," kisahnya.
Tapi apa yang sudah dikorbankan negara ini seperti sia-sia. Sebab, kata Edy, supremasi hukum masih terbelenggu dan korupsi tak kunjung reda dalam lingkaran kekuasaan dan partai politik dalam ekosistem demokrasi kini.
"Begitu bahagia rakyat mengagungkan era jatuhnya Orde Baru, merayakan mulainya Era Reformasi seketika itu namun sepertinya semangat itu suam-suam kuku adanya," tulisnya yang juga menjadi bagian dari saksi sejarah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H