Sulawesi Utara , Gorontalo, dan Sulawesi tengah memiliki cerita menarik yang sudah dituliskan beberapa Kompasianer dalam #KabarDariSeberang. Inilah beberapa di antaranya:
Mengobati diri dalam uparara adat MotayokÂ
Pemerintah setempat bahkan membantu beliau dengan membangun rumah khusus untuk Nenek Sopina demi terselanggaranya Motayok sebagai bentuk apresiasi.
Motayok berarti membersihkan atau mengobati. Persiapan untuk mengadakan upacara ini pun terbilang lama dan rumit. Menariknya, Nenek Sopina adalah satu-satunya orang yang masih melangsungkan upacara adat ini.
Kepercayaan semacam ini ternyata sudah eksis sejak berabad-abad yang lalu di Bolaang Mongondow. Meskipun Nenek Sopina adalah seorang muslimah, Ia tetap percaya bahwa ada kebaikan yang datang dari upacara Motayok ini. Inspiratif sekali ya!
Menikmati indahnya Pulau Nipa dan Pulau Marampit
Berlayar dengan kapal perintis sangat menarik karena bisa melihat tiap pelabuhan di laut Sulawesi.
Di antaranya Siau, Tagulandang, Kahakitang, Pulau Sangihe, Pulau Kabaruan, Pulau Salebabu, Pulau Karakelang, Pulau Karatung, Pulau Marampit, Pulau Kakorotan, Pulau Miangas, Pulau Kawio, Pulau Kawaluso, dan Pulau Marore. Pemandangan di sana juga begitu bagus.
Saat tiba di Pulau Nipa, suasana de javu datang karena Kompasianer Vita pernah tinggal di Soroako, Sulawesi Selatan. Namun suasana Pulau Nipa begitu membius mata karena ini merupakan pengalaman pertamanya berkunjung ke pantai yang terletak di Kabupaten Sangir, Sulawesi Utara ini.
Untuk menuju ke Pulau Nipa membutuhkan waktu sekitar 2 hari menggunakan kapal angkutan barang. Wah lama juga ya! Ia pun sampai di sana meski kondisi ombak yang tinggi serta cuaca yang kurang bersahabat dalam perjalanan.
Sedangkan untuk menuju Pulau Marampit, bisa menggunakan pesawat dari Manado lalu dilanjutkan dengan perjalanan laut selama satu hari. Pulau ini adalah salah satu pulau terluar di Indonesia akrena berbatasan langsung dengan Filipina.
Pulau Nipa memiliki situasi yang menarik. Ada satu masjid dan satu gereja yang berdiri kokoh berdampingan. Para warga setempat pun tetap hidup rukun dan damai. Beberapa orang Filipina juga ada yang tinggal di sana.
Pesona Kopi Pinogu di Gorontalo
Kopi Pinogu sendiri dinamakan sesuai daerah asalnya, sebuah Kecamatan bernama Pinogu di Gorontalo. Pinogu berada di dalam kawasan Taman Nasional Bogani Nani Wartabone (TNBNW). Kopi Pinogu dianggap unggul karena lahir dari jenis yang langka, yaitu jenis Liberica.
Kopi jenis Liberica datang ke Indonesia mengganti kopi jenis Arabika yang pada masanya mengalami gagal tanam. Karena terserang karat daun, Kopi Liberica pun juga sempat tergantikan dengan Kopi Robusta . Namun ketiganya tetap memiliki keunggulan rasa masing-masing.
Inilah yang membuat Sulawesi begitu layak untuk dikunjungi. Karena selain adat dan tradisinya, masih banyak pesona lain yang belum diketahui warga Ibu Kota.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H