Sayangnya, karena aksi tersebut semakin kuat dan besar, Negara hadir dengan senjata. Polisi diutus Pemerintah menembaki demonstran dengan membabi-buta. Tercatat ada 4 demonstran tewas dan yang-tak-terhitung-jumlahnya buruh yang mengalami luka-luka atas kejadian tersebut.
Aksi tersebut berlangsung sampai 4 hari. Kemudian barulah puncaknya terjadi pada 4 April 1886. Ketika seorang orator turun dari mimbar selepas melakukan orasi, ada bom yang diledakan. Kondisi tidak terkendali. Delapan orang dilaporkan tewas setelah polisi merespon ledakan tersebut dengan senapannya.
"Peristiwa The Haymarket Martyr itu yang dikenang sampai sekarang setelah International Working Men's Association dalam sidangnya di Paris tahun 1889 menetapkan hari itu sebagai Hari Buruh Sedunia.
Ronny Noor mencatat, setidaknya ada 4 hal penting terkait dengan hari buruh internasional:
(1) Buruh diperlakukan secara manusiawi dengan diakuinya hak buruh untuk bekerja selama 8 jam, 8 jam untuk rekreasi dan 8 jam untuk beristirahat.
(2) May day dijadikan hari demonstrasi penting bagi kelompok sosialis dan komunis.
(3) Hari buruh telah dijadikan hari libur penting di negara China, Korea Uatara, Kuba dan negara pecahan eks Uni Soviet yang biasanya dirayakan dengan parade militer dan menanamkan kembali idelogi negara.
(4) Selama era perang dingin, hari buruh dirayakan secara besar besaran di Uni Soviet. Bahkan perayaan Hari buruh dilakukan di pemakaman Lenin.
***
Nasib buruh, menurut Pebrianov, ditentukan beberapa faktor, di antaranya hubungan kerja antar buruh (semngat kerjasama yang positif) di perusahaan dan kinerja personal buruh itu sendiri sebagai faktor internal, kemudian faktor eksternal yakni sistem di luar kelompoknya.
Namun, yang belakang terjadi adalah terjadinya antar-kelas buruh itu sendiri. Buruh sering hanya diidentikkan sebagai pekerja kelas bawah,upah rendah,hidup susah,dan lain sebagainya yang intinya pekerja yang selalu tertindas.