Selengkapnya
3. Pengendalian Diri saat Nyepi, Hendaknya Dimulai dari Diri Sendiri
Untuk menghormati umat Hindu dalam merayakan Nyepi, pemerintah membuat berbagai aturan agar ibadah Nyepi dapat dilaksanakan dengan khusyuk. Namun dalam Nyepi, sebenarnya tidak perlu menunggu aturan pemerintah agar dapat beribadah dengan khusyuk. Menurut Kompasianer Putu Devi, esensi dasar dari Nyepi sesungguhnya adalah pengendalian diri, bukan dari faktor luar.
Jika dilihat dari filosofinya, Nyepi memberikan kita (dan bumi) kesempatan untuk satu hari saja terlepas dari hiruk pikuk keduniawian. Meredamkan amarah, hawa nafsu, serta emosi yang ada pada jiwa. Seperti kisah Arjuna dalam pewayangan Mahabarata saat diasingkan di hutan. Arjuna yang diganggu oleh tujuh bidadari, tapi tetap bisa mengendalikan dirinya dan bermeditasi dengan sempurna.
Selengkapnya
4. Nyepi 2018, Meriahnya Festival Ogoh-ogoh di Jakarta
Di Bali, sebelum hari raya Nyepi dimulai, biasanya akan diadakan pawai Ogoh-ogoh berupa patung raksasa yang dipanggul banyak orang. Tradisi Ogoh-Ogoh sejatinya merupakan karya seni patung yang menggambarkan kepribadian Bhuta Kala yang merupakan makhluk mitologi Bali. Kini kemeriahan pawai Ogoh-ogoh juga ada di Jakarta, tepatnya dalam Festival Ogoh-ogoh di pantai Lagoon Ancol.
Kompasianer Irmina Gultom membagikan pengalamannya melihat pawai Ogoh-ogoh di Jakarta. Dikemas menarik seperti daerah asalnya, pertunjukkan Ogoh-ogoh menampilkan tari-tarian yang dibawakan oleh para penari Bali sambil diiringi oleh musik tradisional Bali. Sebagai isi acara, disertakan pula cerita Tirta Amertha (air suci) yang kabarnya dapat membuat orang yang meminumnya memperoleh hidup abadi.
Selengkapnya
5. Nyepi di Lombok Hadirkan Ritual Budaya dan Tradisi
Di Lombok, dua momen paling ditunggu dari perayaan tahun baru umat Hindu ini, yaitu Pawai Ogoh-ogoh dan Perang Api (Bobok). Kompasianer Muslifa Aseani membagikan pengalamannya menyaksikan langsung ghirah para warga Hindu di Lombok saat Nyepi.
Lihat Inovasi Selengkapnya