"Perselingkuhan itu ada di setiap kebudayaan di dunia. Tidak ada tempat  di planet ini di mana Anda tidak menemukan perselingkuhan." - Ashley Madison
Ada penggalan lirik -- yang lebih atau kurang-- dalam sebuah fragmen film "Black Lighting" (2009) yang disutradarai Dmitriy Kiselev dan Alexander Voyinskiy, berbunyi seperti ini: "Kami bisa mengatasi gravitasi, namun kami tidak bisa mengatasi cinta".
Perselingkuhan kerap kali terjadi bukan karena ada niat, apalagi kesempatan. Peselingkuhan, baik yang ketahuan atau tidak, adalah sikap di mana bisa menemukan seseorang dengan niat yang sama.
Pendiri situs "perselingkuhan" Ashley Madison (ashleymadison.com), mengatakan, "perselingkuhan itu ada di setiap kebudayaan di dunia. Tidak ada tempat di planet ini di mana Anda tidak menemukan perselingkuhan."
Maka kami akan coba menghimpun ragam pertanyaan tentang perselingkuhan yang telah dibuat Kompasianer. Semoga bisa mencerahkan dan/atau bisa lebih bijak menyikapi tindak perselingkuhan. Semoga, tentu saja, karena barangkali ada manfaat yang dipetik.
1.Mengapa seorang istri bisa tergoda untuk selingkuh?
Bilah Raya dengan penuh kesadaran membagikan ceritanya atau pengalamannya kepada Kompasianer alasan-alasan yang jelas istri pun bisa tergoda untuk melakukan selingkuh.
Pada usia 25 tahun, kali pertama Bilah Raya menjadi lelaki simpanan seorang perempuan berumur 32 tahun. Ia ibu rumah tangga biasa, memiliki anak 2 (usia anaknya 6 dan 10 tahun), dan suaminya jarang pulang ke rumah karena bekerja di Perusahaan Tambang. Bukan itu yang membuka jalannya berselingkuh, tetapi intensitas komunikasi mereka sangat buruk.
Sebagai "teman curhat" yang (sangat) dekat, Bilah semakin tahu kalau suami begitu cuek bila sedang di rumah. Bukan karena memanfaatkan keadaan, reaksi Bilah malah menjadi kasihan. Dan, menjadi sayang, pada akhirnya.