Tak pernah sedikitpun Iman bercita-cita menjadi "manusia gerobak". Namun kondisi perekonomian memaksanya melakoni kegiatan ini. Iman merupakan warga Cibinong yang rela tidur di gerobak beratapkan langit Ibu Kota. Ketimpangan pembangunan kota serta kebiasaan buruk warga Jakarta membuat orang-orang tak beruntung seperti Iman melakukan kegiatan ini.
Selain artikel soal "manusia gerobak", artikel pilihan hari ini juga memaparkan soal eksploitasi lahan di daerah yang berimbas pada kehidupan petani dan warga lokal pada umumnya. Tak jarang, praktik pembebasan lahannya tidak transparan.Â
Selanjutnya ada artikel soal penjual bambu di Bali yang harus memutar otak memperdagangkan barang dagangannya agar dapur tetap ngebul. keempat, ada artikel terkait berita hoaks tentang obat dan terakhir, artikel dengan tema bahaya laten "misuh" di Facebook. Berikut, lima artikel pilihan hari ini.
1. Manusia Gerobak, Sisi Muram di Balik Gemerlap Jakarta
Jumlah "manusia gerobak" di Jakarta merupakan imbas dari begitu mudahnya masyarakat memberi sedekah pada "warga penghuni jalanan". Selain itu, budaya malas bekerja masih melekat pada diri "manusia gerobak".
Selain itu, masalah ketimpangan pebangunan kota-kota di Indonesia memperparah persoalan. Kondisi tersebut membuat warga dari kota penyangga datang mengadu nasib, walaupun mereka tidak dibekali dengan keterampilan khusus sebelumnya.
Ada pergolakan batin di diri Imam. Secara tersirat ia tak ingin melakukan pekerjaan ini, tapi harus dilakukan agar perut tetap kenyang. Setidaknya pekerjaan ini lebih bermartabat ketimbang menjadi copet.
2. Eksploitasi lahan Atas Nama Pembangunan
Sering kali alih fungsi lahan ini menjadi ladang kecurangan oknum. Lagi-lagi masyarakat menjadi korban dari apa yang disebut "pembangunan". Dalam sejarahnya, alih fungsi lahan membuat gesekan antara pemerintah dan rakyat.
Bagaimana menyelesaikan dilema ini? simak ulasan lengkapnya pada tautan di bawah ini.
3. Akali Sepinya Orderan di Bali, Darno Jual Bambunya ke Banyuangi
Darno mengaku bahwa penjualan bambunya lebih tinggi karena biasanya ia menjual bambu petung Rp. 5000 per potong kepada pengrajin mebel, tapi di Banyuwangi, harganya melonjak menjadi Rp. 7000 per potongnya. Pria tersebut juga menuturkan bahwa bambu petung menyukai tanah gembur dan tidak langsung terpapar sinar matahari.
Bagaimana kisah selengkapnya? Silakan buka tautan di bawah ini.
4. Hoaks, Parasetamol yang Mengandung Machupo Virus
Informasi bombastis dan menyebabkan keresahan di masyarakat memang sering terjadi. Ada baiknya, masyarakat tidak serta merta mempercayai sebuah informasi yang belum tentu keakuratannya.
Simak ulasan lengkapnya pada tautan di bawah ini.
Tiga, ketika misuh aktu itu sedang melajang dan postingan tersebut terlihat oleh calon mertua Anda. Â Ini satu situasi gawat, bisa jadi piring melayang berkat postingan tersebut, bisa jadi pernikahan di ujung mata gagal.
Keempat, ketika Anda akan naik pangkat biasanya atasan mencoba mendalami pribadi Anda. Jika ia menemukan status ketika anda sedang misuh, karir anda bisa kelar. Bagaimana kemungkinan kelima? Simak ulasan lengkapnya pada tautan di bawah ini.
(LUK)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H