Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

7 Ulasan Olahraga Terpopuler Ini Sangat Layak untuk Anda Baca

12 September 2017   16:05 Diperbarui: 13 September 2017   11:42 3643
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tahun 2017 merupakan pesta terbesar bagi olahraga di kawasan ASEAN bahkan dunia. Pada tahun tersebut, diselenggarakan beberapa pesta olahraga bergengsi seperti SEA Games serta kejuaraan bulutangkis dunia.

Pagelaran olahraga tersebut pastilah menyajikan beberapa cerita manis maupun getir, bahkan kontroversial. Cerita-cerita tersebut ditangkap dengan baik oleh Kompasianer untuk dijadikan sebuah artikel di kanal olahraga. Berikut, tujuh artikel olahraga terpopuler bulan Agustus.

7. Malaysia Terlihat Panik, Benderanya Dibalik-balik Netter Tasik?

*Keterangan Foto : Nampak Mentri Pemuda Malaysia dan Menpora RI tengah bergandengan ,ketika mereka bertemu hari Kemarin@by Foto Sumber : Tempo.co
*Keterangan Foto : Nampak Mentri Pemuda Malaysia dan Menpora RI tengah bergandengan ,ketika mereka bertemu hari Kemarin@by Foto Sumber : Tempo.co
Perhelatan SEA Games 2017 Malaysia diwarnai berbagai kontroversi, salah satunya aksi Walk Out tim sepak takraw putri Indonesia saat menghadapi tim Malaysia di babak final. Peristiwa kontroversial lainnya yakni terbaliknya bendera Indonesia menjadi Putih dan Merah.

Warga net asal Indonesia yang melihat peristiwa ini geram. Kebanyakan dari mereka menghardik pihak penyelenggara SEA Games yang dianggap tidak profesional.

Artikel ini berada di peringkat tujuh dalam 7 artikel olahraga terpopuler bulan Agustus dengan tingkat keterbacaan mencapai 5.125 kali.

(Selengkapnya)

6. SEA Games: Ajang Prestise, Prestasi, atau Kontroversi

www.lada.gov.my
www.lada.gov.my
Ajang SEA Games dulunya sering melahirkan rekor-rekor baru yang memecahkan catatan terbaik di kejuaraan setingkat bahkan kejuaraan sekelas Olimpiade! Namun, semua itu sirna. Pemberitaan di media masa dijejali dengan kecurangan ketimbang gebrakan baru untuk mengejar negara-negara terbaik dalam olahraga di kawasan Asia.

Prestasi Indonesia di pentas SEA Games 2017 tidak bisa dibilang membanggakan, dengan penduduk sekitar 200 juta jiwa, kita tidak mampu mengalahkan Malaysia di cabang olahraga sepak bola. Padahal kompetisi J-League Jepang pernah belajar ke Indonesia.

Seharusnya pembinaan di Indonesia dilakukan dengan memanfaatkan teknologi dan melibatkan BUMN maupun pihak swasta untuk pengadaan dana. Artikel ini dibaca sebanyak 5.744 kali.

(Selengkapnya)

5. Indonesia Bangkit! Cerita Raja Asia Tenggara di SEA Games

Stadion bukit Jalil, Pembukaan Sea Games ke -29 Malaysia.sumber foto CNN Indonesia
Stadion bukit Jalil, Pembukaan Sea Games ke -29 Malaysia.sumber foto CNN Indonesia
Tahun 2011 merupakan akhir dari kebesaran Indonesia di pentas SEA Games, karena tahun tersebut merupakan terakhir kalinya bangsa kita menyabet gelar juara umum SEA Games. Persoalan ini merupakan dampak dari persoalan ekonomi dalam negeri.

Prestasi Indonesia di ajang olahraga terbesar di kawasan ASEAN ini paling mentereng dalam rentan tahun 1977-1997. Kurun waktu tersebut adalah saat ekonomi Indonesia sedang bagus-bagusnya, bahkan kita dijuluki "Macan Asia". Bukan hanya ekonomi, konstelasi politik juga amat terjaga saat itu.

Selain kondisi dalam negeri, perspektif tentang olahraga harusnya diubah. Olahraga merupakan satu cara untuk menguasai dunia, karena dengan memenangkan satu cabang olahraga, bendera nasional akan dikibarkan dan lagu kebangsaan akan dikumandangkan. Artikel ini berhasil dibaca sebanyak 6.544 kali.

(Selengkapnya)

4. Bintang Empat di "Jersey" Butet!

Sumber: badmintonindonesia.org
Sumber: badmintonindonesia.org
Pasangan ganda campuran Indonesia, Tantowi dan Liliana berhasil menyabet mendali emas dalam pagelaran kejuaraan dunia bulutangkis, tepatnya pada tahun 2013 dan 2017. Namun ketika berpasangan dengan Nova Widianto, Liliana juga berhasil mempersembahkan emas dalam pagelaran yang sama tahun 2005 dan 2007.

Alangkah lebih baik jika kaus yang dikenakan Liliana saat bertanding ditambahkan bintang empat, menandakan empat kali keberhasilannya menjadi juara dunia. Kebijakan ini mirip dengan sepak bola. Setiap klub yang berhasil merebut gelar Liga Champions boleh menambahkan bintang diatas logo klub.

Penambahan ini dimaksudkan agar atlet bulutangkis lainnya termotivasi mengikuti jejak Liliana. Artikel ini telah dibaca sebanyak 7.208 kali.

(Selengkapnya)


3. LADI dan Doping Control

Lembaga Anti-Doping Indonesia
Lembaga Anti-Doping Indonesia
Isu penggunaan doping dalam ajang olahraga internasional menjadi perhatian serius, setidaknya selepas kejadian di pentas Olimpiade 2016 Rio de Janeiro. Saat itu, seorang atlet asal Rusia kedapatan memakai barang terlarang dalam olahraga tersebut. Awal Agustus 2017, OCA (Olympic Council of Asia), mengunjungi Indonesia dalam rangka meninjau perkembangan persiapan Asian Games 2018.

Pengawasan doping di Indonesia dilakukan oleh LADI (Lembaga Anti Doping Indonesia) yang merupakan lembaga resmi negara sejak 2014. Lembaga ini bukan hanya bekerja saat ada event olahraga di Indonesia, tapi mampu meningkatkan kualitas atlet dalam negeri.

Pengembangan sports science di Indonesia pasti memerlukan peran serta LADI. Artikel ini menarik pembaca sebesar 9.645 kali.

(Selengkapnya)

2. Gurihnya Potensi Pasar Wisata dari Event Tur Sepeda

Sumber: http://orbike.com
Sumber: http://orbike.com
Tour de France telah berlangsung sejak 1903, tak ayal pagelaran balap sepeda ini ditasbihkan sebagai yang tertua seantero jagat. Ternyata pagelaran ini memiliki dampak lain yaitu meningkatkan ekonomi di sekitar lokasi acara.

Dengan adanya event balap sepeda, media akan menurunkan wartawannya sehingga terjadi publikasi terhadap beberapa sektor seperti keindahan alam dan kuliner. Sehingga banyak wisatawan lain yang ingin datang menikmati suasana di sana.

Penyelenggaraan event sepeda tersebut mampu menarik wisatawan yang hendak menginap sehingga pendapatan dari sektor penginapan akan meningkat. Mereka yang datang juga butuh makan, pendapatan daerah dari sektor rumah makan juga meningkat.

Balap sepeda juga tak membutuhkan lapangan khusus untuk memainkannya, cukup dengan ketersediaan jalan raya yang memadai. Sehingga masyarakat awam akan termotivasi melakukan kegiatan ini, bukan tidak mungkin memunculkan bibit atlet muda di sektor sepeda. Artikel ini berhasil dibaca sebanyak 10.131 kali.

(Selengkapnya)

1. Jadi Gak Enak, Malaysia Perlakukan Indonesia Seperti Raja

Brosur Sea Games. Foto dari tribunnews
Brosur Sea Games. Foto dari tribunnews
Prestasi Indonesia pada pagelaran SEA Games amat menonjol. Indonesia tercatat 10 kali menjadi juara umum dalam pagelaran olahraga terakbar di kawasan ASEAN.

Prestasi tersebut membuat Indonesia di istimewakan dalam pagelaran SEA Games 2017 di Malaysia. Entah ada unsur kesengajaan atau tidak, official SEA Games 2017 menampilkan gambar bendera Indonesia dengan benar. Padahal gambar bendera dari negara lain dicetak secara terbalik.

Bukan hanya official, media massa di Malaysia juga menampilkan sebuah foto dengan beberapa gambar bendera negara lain yang terbalik. Namun tidak dengan bendera Indonesia. Tulisan ni merupakan artikel terpopuler di kanal olahraga Kompasiana dengan keterbacaan 12.539 kali.

(Selengkapnya)

(Luk)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun