Dunia kepenulisan gempar dengan pernyataan dari penulis Tere Liye yang mengumumkan bahwa dia tidak akan mencetak lagi buku-bukunya di toko buku. Hal ini dikarenakan masalah penambahan pajak bagi profesi penulis. Tere menganggap hal ini tidak cukup adil.
Selain artikel artikel tersebut, terdapat artikel lain mengenai universitas yang menawarkan pembelajaran bahasa asing terbanyak di dunia, pilihan film horror Indonesia bulan September yang patut ditonton, membangun hubungan erat pengusaha dengan pelanggan, serta tempat berlibur yang cocok untuk seorang introvert. Berikut lima artikel pilihan Kompasiana hari ini.
1. Tere Liye, Royalti, dan Pajak Penulis
Kemudian hal yang membuat penasaran selanjutnya adalah seberapa besar sebenarnya royalti yang diterima penulis di Indonesia? Jawabannya adalah berkisar antara 10-15%.
Lalu apa sebenarnya yang dipermasalahkan Tere Liye sampai dia berani bersuara mengenai hal yang menurutnya "tidak adil" bagi penulis ini?
2. Inilah Universitas dengan Perkuliahan Bahasa Asing Terbanyak
Wadah untuk mempelajari banyak bahasa selain di tempat kurus, juga jurusan yang ditawarkan oleh universitas. Di Indonesia, pilihan jurusan dan mata kuliah bahasa asing terbanyak hanya terdapat di UI dan UGM. Itu pun juga hanya menawarkan bahasa mayoritas, seperti Jepang, Arab, Jerman, Belanda, dan Prancis.
Untuk universitas di negara lain, terdapat 10 kampus paling inovatif dalam pembelajaran bahasa asing. Posisi puncak diraih oleh Universitas Stanford di California yang menawarkan 70 bahasa asing.
3. Empat Film Horor Ini Bakal Bersaing Ketat di Bulan September
Keempat film horror ini memiliki "kisah" yang berbeda-beda, yang tentunya sangat sayang untuk dilewatkan. Salah satunya adalah "Pengabdi Setan".
Film yang disutradarai oleh Joko Anwar ini merupakan remake dari film tahun 80-an dengan judul yang sama. Film ini sudah mengundang kengerian sejak trailer-nya dirilis.
4. Di Era Digital, Konsumen adalah Raja dan Panglima Perang
Padahal di era digital ini, membangun hubungan yang intim dengan konsumen, jika dikelola dengan baik maka akan terjalin suatu hubungan emosional yang erat. Maka nantinya, pelanggan bisa dengan tanpa pamrih menjadi ekstra marketer yang menguntungkan perusahaan Anda.
Namun jika hubungan tersebut tidak baik, maka yang terjadi adalah seperti kasus komika Acho kemarin. Pelanggan yang bersuara vokal di media sosial bisa menjadi ancaman bila salah penanganan. Dia pun jadi dianggap telah mencemarkan nama baik.
5. Kalau Alam Rusak, ke Manakah Si Introvert Akan Berlibur?
Beberapa orang senang mengisi waktu liburnya dengan berbelanja atau mengunjungi mall. Namun untuk yang lebih menyukai tempat sepi, mereka lebih gemar mengunjungi tempat wisata alam, seperti taman, gunung, dan air terjun.
Seperti para introvert yang lebih suka menghabiskan waktu dan "mengisi ulang" energi mereka ke tempat yang damai dan jauh dari kebisingan, lalu bagaimana cara mereka menghabiskan waktu jika alam bebas semakin tereksploitasi?
(FIA/yud)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H