Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Seperti Apa Ketidakadilan Pajak bagi Tere Liye?

7 September 2017   16:04 Diperbarui: 7 September 2017   16:49 1322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rindu. Tere Liye. Sumber: Hartonomall.com

Dunia kepenulisan gempar dengan pernyataan dari penulis Tere Liye yang mengumumkan bahwa dia tidak akan mencetak lagi buku-bukunya di toko buku. Hal ini dikarenakan masalah penambahan pajak bagi profesi penulis. Tere menganggap hal ini tidak cukup adil.

Selain artikel artikel tersebut, terdapat artikel lain mengenai universitas yang menawarkan pembelajaran bahasa asing terbanyak di dunia, pilihan film horror Indonesia bulan September yang patut ditonton, membangun hubungan erat pengusaha dengan pelanggan, serta tempat berlibur yang cocok untuk seorang introvert. Berikut lima artikel pilihan Kompasiana hari ini.

1. Tere Liye, Royalti, dan Pajak Penulis

Rindu. Tere Liye. Sumber: Hartonomall.com
Rindu. Tere Liye. Sumber: Hartonomall.com
Berita Tere Liye membuat dunia kepenulisan gempar. Ia baru saja merilis pernyataannya mengenai buku-bukunya yang tidak akan dicetak lebih lanjut di toko buku karena masalah ketidakadilan pajak penulis yang ia rasakan.

Kemudian hal yang membuat penasaran selanjutnya adalah seberapa besar sebenarnya royalti yang diterima penulis di Indonesia? Jawabannya adalah berkisar antara 10-15%.

Lalu apa sebenarnya yang dipermasalahkan Tere Liye sampai dia berani bersuara mengenai hal yang menurutnya "tidak adil" bagi penulis ini?

Selengkapnya

2. Inilah Universitas dengan Perkuliahan Bahasa Asing Terbanyak

Foto: bfsu.cucas.cn
Foto: bfsu.cucas.cn
Interaksi dalam berkomunikasi antarmanusia kini sudah semakin maju. Tidak hanya dalam teknologi, tetapi juga berbahasa. Penggunaan bahasa Inggris yang sudah umum digunakan di seluruh dunia pun kini tidak selalu memuaskan untuk menyelesaikan berbagai permasalahan.

Wadah untuk mempelajari banyak bahasa selain di tempat kurus, juga jurusan yang ditawarkan oleh universitas. Di Indonesia, pilihan jurusan dan mata kuliah bahasa asing terbanyak hanya terdapat di UI dan UGM. Itu pun juga hanya menawarkan bahasa mayoritas, seperti Jepang, Arab, Jerman, Belanda, dan Prancis.

Untuk universitas di negara lain, terdapat 10 kampus paling inovatif dalam pembelajaran bahasa asing. Posisi puncak diraih oleh Universitas Stanford di California yang menawarkan 70 bahasa asing.

Selengkapnya

3. Empat Film Horor Ini Bakal Bersaing Ketat di Bulan September

Salah satu adegan dalam trailer Petak Umpet Minako (sumber: IMDB)
Salah satu adegan dalam trailer Petak Umpet Minako (sumber: IMDB)
Menikmati film horror memang tidak kalah seru dengan genre film yang lain. Melihat "seram"nya film horror, bulan September ini bioskop tanah air bakal menayangkan empat film horror yang bersaing ketat, yakni "Petak Umpet Minako", "Hantu Jeruk Purut Reborn", "Gerbang Neraka", dan "Pengabdi Setan".

Keempat film horror ini memiliki "kisah" yang berbeda-beda, yang tentunya sangat sayang untuk dilewatkan. Salah satunya adalah "Pengabdi Setan".

Film yang disutradarai oleh Joko Anwar ini merupakan remake dari film tahun 80-an dengan judul yang sama. Film ini sudah mengundang kengerian sejak trailer-nya dirilis.

Selengkapnya

4. Di Era Digital, Konsumen adalah Raja dan Panglima Perang

ilustrasi pelanggan vokal di kanal-kanal digital (sumber : picquery.com)
ilustrasi pelanggan vokal di kanal-kanal digital (sumber : picquery.com)
Tanggal 4 September kemarin adalah Hari Pelanggan Nasional. Banyak promo diskon yang diadakan oleh berbagai toko online, namun beberapa pelaku bisnis saat ini kerap lupa untuk membangun hubungan yang erat dengan konsumen.

Padahal di era digital ini, membangun hubungan yang intim dengan konsumen, jika dikelola dengan baik maka akan terjalin suatu hubungan emosional yang erat. Maka nantinya, pelanggan bisa dengan tanpa pamrih menjadi ekstra marketer yang menguntungkan perusahaan Anda.

Namun jika hubungan tersebut tidak baik, maka yang terjadi adalah seperti kasus komika Acho kemarin. Pelanggan yang bersuara vokal di media sosial bisa menjadi ancaman bila salah penanganan. Dia pun jadi dianggap telah mencemarkan nama baik.

Selengkapnya

5. Kalau Alam Rusak, ke Manakah Si Introvert Akan Berlibur?

Sumber gambar: TRAVELBOOK Magazine
Sumber gambar: TRAVELBOOK Magazine
Hari libur panjang enaknya memang diisi untuk jalan-jalan. Ada yang sudah merencanakannya dari jauh-jauh hari, ada juga yang gemar mengunjungi tempat apapun yang terdekat dari rumah karena terbatasnya budget yang mereka miliki.

Beberapa orang senang mengisi waktu liburnya dengan berbelanja atau mengunjungi mall. Namun untuk yang lebih menyukai tempat sepi, mereka lebih gemar mengunjungi tempat wisata alam, seperti taman, gunung, dan air terjun.

Seperti para introvert yang lebih suka menghabiskan waktu dan "mengisi ulang" energi mereka ke tempat yang damai dan jauh dari kebisingan, lalu bagaimana cara mereka menghabiskan waktu jika alam bebas semakin tereksploitasi?

Selengkapnya

(FIA/yud)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun