Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kata "Perundungan" yang Harus Dikritisi

20 Juli 2017   18:59 Diperbarui: 20 Juli 2017   23:36 700
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Timnas Indonesia u-22 menelan kekalahan. Bola.com

Selengkapnya.

3. Timnas Diganyang Malaysia 3-0, Pelajaran Mahal untuk Luis Milla

Timnas Indonesia u-22 menelan kekalahan. Bola.com
Timnas Indonesia u-22 menelan kekalahan. Bola.com
Hasil negatif dalam babak Penyisihan Piala AFC U-22 di dapat Timnas Indonesia, pasalnya tim asuhan Luis Milla dilumat 3-0 oleh Timnas Malaysia pada Rabu (19/7). Hasil ini membuat masyarakat kecewa dan menganggap aneh melihat strategi yang digunakan Milla.

Pada pertangdingan tersebut dua pemain muda andalan Indonesia, Evan Dimas dan Hansamu Yama tidak diturunkan dalam babak pertama. Terbukti, gawang Indonesia di bobol tiga kali oleh Harimau Malaya.

Melihat hasil negatif tersebut, akhirnya Milla menurunkan keduanya di babak kedua. Keputusan ini terbilang berhasil karena permainan Garuda lebih rapih. Ternyata pelatih asal Spanyol ini lupa bahwa skill saja tidak cukup untuk melakoni pertandingan pertama di satu ajang bergengsi. Simak ulasan lengkapnya di bawah ini.

Selengkapnya.

4. Sekolah Tak Mesti Tinggi, Tak Mesti ke Luar Negeri

www.wish1075.com
www.wish1075.com
Banyak Orangtua yang ingin anaknya masuk perguruan tinggi tersohor, ada juga pikiran untuk memasukan buah hatinya ke kampus di luar negeri. Kebanyakan dari mereka menganggap gelar dan asal usul tempat mengambil gelar adalah hal paling esensial dalam pendidikan, nyatanya tidak.

Setiap anak memiliki pikirannya sendiri dan cita-cita yang berbeda satu dengan lainnya, untuk itu tidak baik memaksa buah hati mengikuti apa yang orangtua inginkan. Esensi pendidikan bukan diukur dari rentetan gelar, tapi apa yang anak Anda perbuat untuk masa depannya.

Orangtua kerap membandingkan anaknya dengan orang lain, tapi objek perbandingannya adalah kampus tempat ia menimba ilmu. Seharusnya, perbandingan yang baik adalah proses menggapai gelar tersebut karena proses tidak pernah menghianati hasil. Simak ulasan lengkapnya di bawah ini.

Selengkapnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun