Pemblokiran Telegram di Indonesia banyak menuai pro dan kontra. Aplikasi yang didirikan pada tahun 2013 ini, dengan fitur Channel yang dimilikinya, dimanfaatkan oleh ISIS dalam menyebarkan ideologi dan mencari pengikut. CEO Telegram Pavel Durov pun ikut merespon upaya komunikasi pemerintah Indonesia ke Telegram yang sudah dilakukan sejak tahun 2016.
Dari persoalan Telegram sampai berwisata pemandian air panas, berikut headline Kompasiana hari ini.
1. Bagaimana ISIS Memanfaatkan dan Melawan Telegram
Kompasianer Ronald Wan menceritakan bahwa ISIS menggunakan internet untuk mempropagandakan ideologi yang dimilikinya. Dari Facebook, Twitter, sampai Telegram. Dengan fitur Channel yang dimiliki Telegram, ISIS terus meluncurkan ideologi dan mencari pengikutnya.
Beberapa Channel ISIS, yang promosinya dilarang menggunakan media sosial populer, dirancang agar bisa low profileagar tidak ketahuan. Penyampaian pesan melalui Channel ternyata cukup efektif untuk melakukan propaganda ke pengikut ISIS.
2. Menteri Susi: "Kelautan is Everything!"
"There are things beyond that I thought. Kenapa saya hantam di Natuna, sebab itu jalur perdagangan kita yang amat rentan," tutur menteri Susi. Suaranya yang semula meninggi kemudian pelan.
Dia melanjutkan bahwa telah banyak sekali permintaan untuk membuka keran eksploitasi oleh asing di laut untuk usaha perikanan yang dimoratorium. Namun menurutnya, sejauh ini belum akan bisa diberikan kecuali untuk investasi di bidang pengolahan.
3. Promosi LGBT dalam Serial Televisi dan Kisah Negeri Pelangi Kita
Yang tak kalah menarik, pada season 2 kali ini, tokoh dalam Supergirl yang bernama Alex Danvers ternyata bergumul dengan identitas dirinya. Identitas untuk menjadi seorang yang "straight" atau menjadi penyuka sesama jenis. Ternyata, ia pun menjadi penyuka sesama jenis.
Selanjutnya Rachmat bercerita bahwa film tentang superhero yang memiliki unsur LGBT ini rupanya tidak hanya dimiliki oleh serial Supergirl saja, tetapi masih banyak serial televisi lain yang bertajuk LGBT ini.
4. Semua Data di Internet Bisa Terlacak, Ikuti Tips Ini untuk Memproteksi!
Namun, menurut Kompasianer M. Iqbal, terkadang internet bisa menajdi cambuk di masa depan terhadap apa yang sudah kita perbuat di masa lalu. Secara tak langsung sosial media tidak menghapusnya. Ia tetap tersimpan di database dari sebuah sosial media atau di halaman search engine. Oleh karena itu, ini bsia dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.
Sebagai generasi milenial, terdapat beberapa hal yang bisa dilakukan agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan dan dapat memperkuat sistem keamanan sosial media kita. Beberapa hal tersebut bisa diakses melalui tautan di bawah.
5. Sauna Alam Terbuka di Kaki Gunung Seulawah, Aceh
Dengan berkunjung ke tempat yang jaraknya hanya 45 Km dari Banda Aceh, atau 3 Km dari Pelabuhan Malahayati Krueng Raya, Kabupaten Aceh Besar, kita bisa langsung mengunjungi lokasi sauna tersebut. Gubuk terbuka ini berdiri mengelilingi sumber air panas yang berasal dari bawah bukit tandus penuh ilalang kering.
Sebentar saja berada di dalam gubuk ini, ternyata sudah membuat keringat bercucuran di seluruh tubuh. Menurut Syukri, sangat cocok berendam di dalam kolam air panas ini apabila sedang musim hujan.
(FIA)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H