Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

5 Hal yang Wajib Kamu Lakukan agar Mudik Lebaran Jadi Nyaman

21 Juni 2017   16:16 Diperbarui: 22 Juni 2017   08:36 382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jangan kebanyakan, nanti dikira pindahan rumah. Ilustrasi. Wheelies for Woman

Tidak terasa saat ini kita sudah berada di penghujung bulan Ramadan. Berakhirnya bulan penuh keberkahan ini menandakan akan datangnya hari raya yang suci dan yang ditunggu oleh umat muslim di seluruh penjuru dunia, yakni Hari Raya Idul Fitri.

Perayaan Idul Fitri di Indonesia memiliki ciri khasnya tersendiri dibandingkan dengan negara lain. Selain memasak makanan khusus Idul Fitri, kita juga melakukan perjalanan mudik guna menyambung tali silaturahmi. Apalagi untuk yang berkuliah atau bekerja merantau di luar kota, momen mudik merupakan hal yang paling ditunggu-tunggu untuk melepas rindu mendalam dengan sanak saudara.

Tentu banyak yang harus diperhatikan apabila kita melakukan perjalanan mudik, dari mulai kendaraan, kesehatan, sampai barang bawaan. Dari sekian banyak tips mudik yang tersebar di internet, Kompasiana memiliki beberapa tips lain yang perlu diperhatikan agar mudikmu tidak membosankan.

1. Isi kuota/paket internet full

Pastikan kuota internet full, biar bisa videocall sama mantan. Ilustrasi. Shutterstock
Pastikan kuota internet full, biar bisa videocall sama mantan. Ilustrasi. Shutterstock
Mudik biasanya memakan waktu perjalanan yang lumayan panjang. Bagi yang mudik naik pesawat rasanya bukan masalah, tapi untuk yang naik kereta, apalagi yang mengendarai kendaraan pribadi seperti mobil, maka akan terasa cukup membosankan. Apalagi ditambah macet, pasti akan lebih membosankan lagi. Pegal pula.

Orang yang mudik biasanya mempersiapkan beberapa hal untuk mengatasi rasa bosannya. Kita bisa membawa buku, softfile film/tv series, games, dan lain-lain. Tapi buat yang tidak mau ribet bawa ini itu, kamu bisa hanya membawa gadget disertakan dengan kuota internet yang diisi penuh.

Kenapa kuota harus diisi banyak? Tentu kamu tidak hanya ingin scroll sosial media dan stalk sang mantan sampai 400 weeks (eh, ke-love, pula) selama belasan jam perjalananmu kan? Untuk mengusir rasa bosan, kamu bisa saja streaming musik di Spotify, menonton Youtube, atau streaming film online di Netflix. Percaya deh, kuota internet kamu akan sangat bermanfaat dan tak akan terbuang sia-sia.

2. Bawa barang secukupnya. Kamu bukan mau lari (dari kenyataan)

Jangan kebanyakan, nanti dikira pindahan rumah. Ilustrasi. Wheelies for Woman
Jangan kebanyakan, nanti dikira pindahan rumah. Ilustrasi. Wheelies for Woman
Biasanya kalau gak jago packing, entah kenapa kita "tergoda" membawa segala hal. Semua barang kita masukkan ke dalam koper, dari pakaian sampai kerudung aneka warna dan ukuran (kayak abis belanja dari Tanah Abang), dari odol sampai masker rambut, dari high heels, hairdryer, catokan, blowdry, setrikaan, sampai rice cooker segala dibawa. Ini mau minggat atau mudik?

Padahal tidak semua hal itu kita perlukan. Coba saring lagi mana yang penting, mana yang tidak. Misalnya untuk muslimah, coba bawa hijab yang berwarna netral dan bisa dipakai di semua momen. Tidak usah membawa semua warna hijab karena ini sangat menuh-menuhin isi tas. Contoh lain untuk serangkaian perawatan rambut, gak usah juga bawa creambath ditambah masker rambut. Cukup shampoo saja yang penting rambutmu tidak lepek.

3. Pake baju yang biasa aja

Mau mudik pakai baju ribet kaya gini? Pikir-pikir lagi deh. Ilustrasi. Dream.co.id
Mau mudik pakai baju ribet kaya gini? Pikir-pikir lagi deh. Ilustrasi. Dream.co.id
Lagi-lagi, melakukan perjalanan mudik biasanya cukup membosankan karena lama di jalan. Selain aspek hiburan yang kita persiapkan, yang tak kalah penting adalah memakai baju yang nyaman agar leluasa beraktivitas minim di ruang sempit seperti di dalam mobil.

Ya bayangkan saja, misal kamu pake kebaya dan kain buat mudik, tentu akan merasa sesak sepanjang jalan. Belum lagi rasa gatal yang ditimbulkan dari kain kebaya yang bertekstur kasar. Hal lainnya adalah kamu bisa tidak memakai celana atau jeans yang terlalu ketat untuk menghindari rasa begah akibat kebanyakan makan karena pelampiasan atas puasa satu bulan Ramadan. Jadi, memakai pakaian yang longgar dengan kain  yang menyerap keringat tentu akan jauh lebih nyaman.

4. Perhatikan ucapan dan tingkah laku

Ilustrasi. Memes.com
Ilustrasi. Memes.com
Pada dasarnya, kita harus berlaku baik di mana pun, kapanpun, dan pada siapapun. Tapi untuk mudik ini rasanya diperlukan treat khusus karena dilakukan di momen spesial hari raya. Sebagai refleksi diri atas kembali sucinya diri kita di Hari Raya Idul Fitri nanti, kita bisa berupaya mulai dari hal sederhana, seperti lebih sabar dan mengurangi kata-kata kasar atau umpatan terhadap orang lain.

Walaupun mudik biasanya cuma ke daerah yang itu-itu saja dan ini berulang setiap tahunnya, sepanjang perjalanan pasti kita akan bertemu dengan banyak orang yang memiliki berbagai macam karakter dan latar belakang. Beberapa orang memiliki "ego" tersendiri dengan merasa lebih "tinggi" karena berasal dari "kota".

Alangkah lebih baik jika mencoba untuk merendahkan hati, ramah, dan berbuat baik pada siapa saja. Karena jika suatu saat kita menemukan kesulitan selama perjalanan, mungkin saja perbuatan baik tersebut akan berbalas pada kita. Kita tidak akan rugi karena telah berbuat sopan dan santun, karena hal tersebut bisa menambah pahala dan melancarkan perjalanan mudik kita sampai tujuan dengan selamat.

5. Jangan sering-sering buka grup Whatsapp

Sumber: http://log.viva.co.id
Sumber: http://log.viva.co.id

Ini nih yang kadang menjadi distraksi pikiran dalam perjalanan ataupun ketika mengobrol dengan keluarga besar. Masih saja membuka grup kuliah atau kantor yang berhubungan dengan tugas dan pekerjaan. Sebetulnya tidak apa-apa membuka chatroom grup, tapi jika ada pekerjaan penting biasanya konsentrasi kita sendiri langsung buyar dan mood berubah drastis.

Jika memang sedang sibuk dengan pekerjaan, sebaiknya tentukan jadwal misal beberapa jam sekali untuk membuka grup tersebut, serta silent HP kamu sementara waktu. Kemudian kamu bisa membuka kembali percakapan grup setelah jadwal berkunjung ke rumah saudaramu selesai. Dengan begini kamu setidaknya bisa tenang bersilaturahmi dan hal-hal tersebut tidak mengganggu pikiranmu, walau hanya untuk sementara waktu.

(FIA/yud)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun