Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Dari Majapahit Hingga Eksistensi Saung di Indonesia

20 Juni 2017   15:49 Diperbarui: 21 Juni 2017   21:57 874
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lantas, harus diberi hukuman apa mereka yang melakukan tindak kekerasan pada wartawan ini?

Selengkapnya

3. Seninya Menjadi Calon Bapak

Ilustrasi. cnn.com
Ilustrasi. cnn.com
Bagi Anda yang menikah dan langsung punya anak, atau yang "tidak sengaja" mungkin tidak akan merasakan kenikmatan menjadi calon bapak. Penulis bercerita bahwa selama kurang lebih empat tahun setelah pernikahan ia belum dipercaya Tuhan untuk mendapat momongan.

Namun suatu saat, ada kabar baik untuknya. Hasil test pack memperlihatkan dua strip merah yang berarti istrinya positif mengandung. Tentu saja ini membawa perubahan dalam hidupnya. Ada banyak hal yang awalnya tidak ia lakukan, kini dilakukannya demi sang bayi.

Hal-hal inilah yang menjadi kenikmatan setelah lama menanti diberi kepercayaan oleh Tuhan. Kisah ini sangat layak Anda baca melalui tautan berikut ini.

4. Status "Wonderkid" antara Pengakuan, Harapan, dan Beban

Ilustrasi. Mirror.co.uk
Ilustrasi. Mirror.co.uk
Pemain muda yang berbakat sering menjadi incaran klub-klub besar di sepak bola. Status wonderkid kerap disandang oleh mereka yang memiliki talenta di usia yang sangat muda. Tapi status ini memiliki dua mata yang bisa mengiris. Di satu sisi, status wonderkid adalah kebanggaan. Di sisi lain status ini adalah tekanan besar.

Para wonderkid ini kerap mendapat perhatian lebih dari para penggemar. Jika tidak dapat mengatasi tekanan ini, dapat dipastikan ia akan menjadi pemain gagal di masa depan. Sudah ada beberapa contoh nyata seperti Nicklas Bendtner atau Balotelli.

Status wonderkid, memang seperti pedang bermata 2 bagi pesepakbola muda. Di satu sisi, ia adalah wujud pengakuan, dan harapan akan sebuah bakat besar, yang terasa menyenangkan untuk didengar. Tapi di sisi lain, ia adalah sebuah beban, yang harus dipertanggungjawabkan, lewat latihan keras nan disiplin yang melelahkan.

Selengkapnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun