Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

[Kurasi Fiksiana] Karena Surealisme Meliarkan Imajinasimu

22 Mei 2017   16:10 Diperbarui: 22 Mei 2017   20:09 5179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: https://rezaantonius.files.wordpress.com

Dengan bahasa dan kisah yang tampaknya sederhana namun pesannya tak tersurat, cerpen “Luana, Apa Cita-citamu?” menggedor pembacanya dengan pertanyaan eksistensialis. Fiksianer, masihkah Anda punya cita-cita?      

Sumber gambar: https://rezaantonius.files.wordpress.com
Sumber gambar: https://rezaantonius.files.wordpress.com
Huruf menjelma seperti manusia. Ya, huruf, abjad—a, b, c, d, hingga z—mengganggu tidur seorang aku dalam imajinasi Pebrianov. Huruf-huruf ingin si aku bangun dan bermain-main dengan dirinya. Namun, si aku masih mengantuk. Jadilah ia mengusir huruf-huruf. Lalu si huruf mengiba, mengatakan bahwa mereka jadi mati kalau si aku tidur panjang, bahwa huruf adalah lambang kehidupan atau matinya peradaban. Si aku pun terperangah dan mau bermain dengan huruf-huruf.  

Dengan huruf-huruf itulah kemudian si aku “menghidupkan” peradaban. Orang-orang jadi berbicara menanggapinya—ada yang memuji, ada yang mencaci. Huruf-huruf tak lagi berisik karena mereka merasa dihidupkan.

Meskipun pendek, cerpen ini terbaca utuh sebagai sebuah cerpen. Paduan narasi dan dialog yang cerdas menggiring pembaca untuk terus membacanya sampai akhir walaupun kalimat terakhir cerpen ini sebaiknya tak perlu ada untuk menghindari adanya “pesan tersurat” yang sebenarnya bisa dibaca pembaca. Terlepas dari hal itu, yang lebih penting, pembaca jadi membayangkan huruf-huruf yang bisa berbicara. Anda sebagai bloger, adakah huruf-huruf mengusik Anda ketika Anda lama tak menulis?

*

Surealisme bisa jadi hanya bentuk. Sebagian pembaca fiksi mementingkan isi, bukan bentuk. Namun, bukankah cakrawala kita jadi bertambah luas ketika mengetahui ada hal-hal lain selain yang tergambar dalam pikiran kita? Dan imajinasi, siapa yang tidak mengingat kata-kata Einstein—imajinasi lebih berharga daripada ilmu pengetahuan? Fiksianer, selamat berimajinasi. (NH)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun