Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Inilah Beberapa Hal yang Luput Soal Teror terhadap Novel Baswedan

8 Mei 2017   05:07 Diperbarui: 9 Mei 2017   09:38 1212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://www.seputarpantura.com

Berkat posisinya itu, ia membawa Golkar masuk ke gerbong pemerintahan. Golkar di bawah Novanto juga mendeklarasikan diri untuk mendukung Presiden Joko Widodo agar terpilih pada masa bakti ke dua. Hal ini berbanding terbalik dengan PDIP yang sampai saat ini belum memberikan dukungan pada Jokowi. Novanto seakan ingin menunjukan bahwa dukungannya benar-benar tulus.

Tapi seperti yang dikatakan Novanto, Jokowi tidak berusaha melindungi dirinya dari jerat hukum. Meski proses hukum masih panjang, sulit bagi Novanto untuk menghindari opini publik yang sudah menganggap dirinya terlibat dalam kasus mega korupsi e-KTP.

(Selengkapnya)

5. Siapa Dalang Teror Novel Baswedan?

istimewa
istimewa
Publik menilai dalang dibalik penyiraman air keras ke muka penyidik senior KPK, Novel Baswedan merupakan orang yang tersandung kasus e-KTP. Kasus tersebut memang menyeret banyak nama besar di negara ini. Menurut Kompasianer bernama Adjat R. Sudradjat teror terhadap Novel merupakan risiko. Bagaimanapun pekerjaan sebagai penyidik akan bersinggungan dengan tokoh bermasalah sehingga dapat menimbulkan dendam sampai kapan pun.

Menurutnya tak ada seorang pun penjahat menginginkan kejahatannya terbongkar, segala macam cara akan dilakukan untuk menutupinya. Dugaan pelaku yang masih bersinggungan dengan kasus e-KTP bisa jadi benar seperti kasus simulator SIM yang dulu juga dibongkar oleh Novel dan berujung pada kriminalisasi terhadap Novel.

Novel waktu itu mendapat kriminalisasi ketika terseret dalam kasus penembakan terhadap pencuri sarang burung walet. Terlepas dari itu semua, kita bisa melihat ternyata masih banyak aktor yang tidak senang dengan sepak terjang KPK dalam memberangus penyakit korupsi di Indonesia.

(Selengkapnya)

(LUK)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun