3. Megawati dan Mitos-mitos PDIP
Meski demikian, regenerasi di tubuh PDIP tidak mungkin mudah. Ada beberapa faktor yang menjadi pertimbangan bahkan menjadi mitos di tubuh partai ini. Salah satunya adalah mitos yang dianggap sakral di mana PDIP harus dipimpin oleh keturunan biologis Soekarno.
Berangkat dari mitos ini, maka spekulasi siapa yang akan menggantikan Megawati kelak, tidak jauh dari keturunan Bung Karno, terutama anak-anak Megawati. Nama Puan Maharani dan Muhammad Pranada Prabowo menjadi titik sentral, menyusul kemudian anggota Fraksi PDIP di DPR RI Puti Pramathana Puspa Seruni Paundrianagari, anak Guntur Soekarno.
4. Museum Layang-layang, Melayang ke Masa Silam
Di sana ada beberapa bangunan kecil yang berfungsi sebagai loket, tempat pemutaran film dan sebuah tempat makan.
Begitu memasuki  ruang utama terdapat layang-layang Tari Burung Merak ciptaan ayahnya Asep Triawan --si pemandu museum, bernama Lili Sunarya. Menurut cerita Asep, layang-layang ini diciptakan antara tahun 1980-an akhir dan awal 1990-an, dia tidak ingat persis. Di hadapannya terdapat layangan capung diameter 4 meter ciptaan Asep Triawan sendiri.
Di ruangan lain yang lebih sempit ada beberapa layang-layang dari luar negeri, Malaysia, Turki dan India. Sayangnya tidak ada ruang perpustakaan di museum ini yang bisa menceritakan sejarah layang-layang atau literatur berkaitan dengan layang-layang.