Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Jika Masih Hidup, Apakah Kartini Akan Tetap Menulis untuk Emansipasi Wanita?

21 April 2017   19:02 Diperbarui: 24 April 2017   20:00 562
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selengkapnya

3. Megawati dan Mitos-mitos PDIP

Megawati Soekarnoputri. Kompas.com
Megawati Soekarnoputri. Kompas.com
Beberapa waktu lalu, Ketua Umum DPP PDIP Megwati Soekarnoputri sempat menyinggung rencananya untuk pensiun dari kepengurusan partai. Rencana ini ternyata dianggap multi tafsir oleh penulis artikel ini. Bisa dimaknai sebagai ungkapan kekecewaan terhadap kinerja kadernya, terutama terkait hasil pilkada serentak yang di bawah target.

Meski demikian, regenerasi di tubuh PDIP tidak mungkin mudah. Ada beberapa faktor yang menjadi pertimbangan bahkan menjadi mitos di tubuh partai ini. Salah satunya adalah mitos yang dianggap sakral di mana PDIP harus dipimpin oleh keturunan biologis Soekarno.

Berangkat dari mitos ini, maka spekulasi siapa yang akan menggantikan Megawati kelak, tidak jauh dari keturunan Bung Karno, terutama anak-anak Megawati. Nama Puan Maharani dan Muhammad Pranada Prabowo menjadi titik sentral, menyusul kemudian anggota Fraksi PDIP di DPR RI Puti Pramathana Puspa Seruni Paundrianagari, anak Guntur Soekarno.

Selengkapnya 

4. Museum Layang-layang, Melayang ke Masa Silam

Ilustrasi layang-layang. Kompas Travel
Ilustrasi layang-layang. Kompas Travel
Museum Layang-layang yang terletak di kawasan Jakarta Selatan ini mengundang rasa penasaran penulis untuk pergi ke sana. Dalam ulasannya, ia melaporkan bahwa museum ini bisa membawa pengunjungnya "melayang" ke masa silam.

Di sana ada beberapa bangunan kecil yang berfungsi sebagai loket, tempat pemutaran film dan sebuah tempat makan.

Begitu memasuki  ruang utama terdapat layang-layang Tari Burung Merak ciptaan ayahnya Asep Triawan --si pemandu museum, bernama Lili Sunarya. Menurut cerita Asep, layang-layang ini diciptakan antara tahun 1980-an akhir dan awal 1990-an, dia tidak ingat persis. Di hadapannya terdapat layangan capung diameter 4 meter ciptaan Asep Triawan sendiri.

Di ruangan lain yang lebih sempit ada beberapa layang-layang dari luar negeri, Malaysia, Turki dan India. Sayangnya tidak ada ruang perpustakaan di museum ini yang bisa menceritakan sejarah layang-layang atau literatur berkaitan dengan layang-layang.

Selengkapnya 

5. Belajar Menang dari Megawati dan Ahok

Djarot, Megawati dan Ahok sebelum masa Pilkada. Kompas.com
Djarot, Megawati dan Ahok sebelum masa Pilkada. Kompas.com
Salah satu kemenangan yang paling sulit adalah mengalahkan diri. Mana ada yang mampu memanipulasi diri sendiri, mana ada yang bisa menyuap diri sendiri, mana ada yang dapat mengelabui diri sendiri dengan apapun. Kemenangan salah satu cirinya adalah mengakui kekalahan dengan sportif dan mengucapkan selamat kepada rival, dan tidak mencari-cari kambing hitam, apalagi menuduh ini itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun