Indonesia seakan sedang dilanda kecanduan pembangunan pabrik semen padahal sudah melampaui kebutuhan dalam negeri dan banyak pabrik semen merugi. Bukan itu saja, dampaknya terhadap lingkungan amat berbahaya seperti yang terjadi di Tiongkok.
Bukan hanya masalah pabrik semen, kali ini kami menyuguhkan beberapa artikel headline pilihan Kompasiana seperti kontroversi yang dilakukan oleh Pasha "Ungu" yang menggelar konser di Singapura. inilah lima artikel pilihan Kompasiana hari ini.Â
1. Aneh, Sudah Kelebihan Suplai, Kenapa Pabrik Semen Terus Dibangun?
Hampir semua pabrik semen merugi karena permintaan yang menurun sebesar 30%, hanya PT. Semen Indonesia yang mampu meraih untung sebesar 1,4%. Fenomena ini tak diindahkan oleh pemerintah, kini ada sekitar 10 pabrik semen yang akan di bangun di atas tanah Ibu Pertiwi. Pembangunan tersebut sering mendapat protes keras dari petani. Pembangunan pabrik dikhawatirkan merusak ekosistem dan mengancam produksi pertanian mereka. Seharusnya pemerintah belajar dari Negeri Tiongkok, pasalnya pembangunan pabrik semen di sana mengganggu kesehatan.
Kerugian lingkungan dan kesehatan Negeri Tirai Bambu itu berkisar Rp 400an triliun pertahun. Akhirnya pemerintah Tiongkok membangun pabrik semen di negara lain semisal Tajikistan. Lalu bagaimana kelanjutan pembangunan pabrik-pabrik semen di Indonesia? Simak ulasan lengkapnya pada tautan di bawah ini
2. Apakah Pasha Ungu Melanggar Aturan?
Hal ini Merujuk pada Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Pasal 76 ayat (1) huruf i tentang izin perjalanan ke luar negeri. Namun ada lagi rujukan dari Mendagri yaitu Keputusan Mendagri Nomor 116 Tahun 2003 tentang pemberian izin ke luar negeri dengan alasan penting bagi pejabat negara.
Ada dua turunan dari keputusan ini, pertama keadaan untuk tidak melaksanakan tugas kedinasan karena ke luar negeri yang telah disetujui oleh pejabat yang berwenang dalam jangka waktu tertentu dan alasan ke dua adalah alasan untuk melaksanakan kewajiban agama, berobat dan keperluan keluarga lainnya. Lalu apakah Pasha bersalah? Simak ulasan lengkapnya di bawah ini.
3. Terima Kasih untuk Contoh Burukmu, Messi!
Situasi ini amat memberatkan langkah Tim Tango untuk memperebutkan tiket menuju Piala Dunia di Rusia pada 2018. Akhirnya pada laga kontra Bolivia, mereka kalah dua gol tanpa balas. Tim asuhan Edgardo Bauza kini menempati posisi lima, padahal hanya ada empat tim yang secara otomatis berhak mewakili zona CONMABOL.
Lalu bagaimana langkah yang harus dilakukan oleh Argentina? Simak ulasan lengkapnya pada tautan di bawah ini.
4. Selain Jatuh Cinta, dari Mata Bisa Beritahu Kesehatanmu
Ternyata masalah pada mata disebabkan karena kebiasaan kita sendiri seperti menatap layar baik komputer maupun gawai. Namun kedua bola mata tak tinggal diam jika sudah terlalu lelah, keduanya akan protes dengan cara pandangan kabur, kesulitan fokus, nyeri di punggung, leher, hingga sakit kepala.
Agar mata Anda tetap sehat, cobalah untuk menjaga pola makan yang mengandung vitamin A,C, dan E. Hindari kebiasaan merokok karena rentan terkena katarak. Lalu bagaimana cara merawat mata? Simak ulasan lengkapnya pada tautan di bawah ini.
5. Buat Apa Capek-capek Mendaki Gunung?
Tujuan itu menurut Kompasianer bernama Sutomo Paguci adalah jawaban abstrak tapi benar adanya karena setiap orang memiliki niat dan tujuan sendiri saat mendaki. Ada beberapa pendaki yang punya jawaban kongkrit yaitu untuk melakukan penelitian karena mereka adalah ahli botanji.
Lalu apa filosofi Sutomo dalam mendaki gunung? Simak jawaban lengkapnya pada tautan di bawah ini.
(LUK)