Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Melihat Eksistensi Filateli dari Masa ke Masa

29 Maret 2017   17:32 Diperbarui: 30 Maret 2017   23:00 403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada beberapa benda lain yang bisa dikumpulkan seperti seperti kartu pos, souvenir sheet (carik kenangan), Sampul Hari Pertama/SHP (first day cover), International Reply Coupon (IRC), sampul surat, sampul peringatan, bahkan materai.

Mungkin bagi orang awam beberapa nama di atas akan sangat membingungkan. Tentu tak banyak yang paham tentang souvenir sheet, mini sheet, full sheet, sampul hari pertama, dan sampul peringatan. Ketiga benda pos ini merupakan benda-benda filateli yang paling suka dikoleksi oleh para filatelis (kolektor prangko) selain prangko.

Benda-benda pos memang sangat menarik untuk dikoleksi. Selain bernilai seni, harganya pun bisa sangat tinggi ketika benda tersebut sangat langka. Apalagi jika ada tanda tangan orang ternama dalam benda pos tersebut. Hobi filateli memang bukan sekadar prangko.

4. Yang 'Jadul' itu Justru Mengasykan! Dari Penjurian Lomba Filateli Kreatif 2014

Dokumentasi Kompasianer Cristie Damayanti
Dokumentasi Kompasianer Cristie Damayanti
Artikel menarik lainnya ditulis oleh Cristie Damayanti. Dalam artikelnya ia bercerita saat ditunjuk menjadi salah satu juri nasional untuk sebuah lomba filateli kreatif. Artikel ini ditulis pada 2014 silam dan menurutnya tidak gampang memang untuk menjadi juri acara ini, pasalnya hobi filateli pun semakin ditinggalkan seiring dengan perkembangan zaman.

Namun ternyata masih banyak kelompok atau komunitas tertenut di seluruh dunia yang tetap berusaha memperkenalkan filateli ini kepada masyarakat. Filateli pun tetap menjadi perbincangan di dunia.

Di Indonesia sendiri pada 2014 lalu ada Lomba Kreativitas dan Edukatif Filateli Nasional 2014 di mana Cristie menjadi salah satu juri di sana. Ada 4 kategori yang dilombakan yaitu untuk masyarakat umum, remaja, kelompok umur di bawah 12 tahun dan instalasi bebas.

Selama 2 hari Cristie melakukan penjurian di Kantor Filateli Jakarta dan pada hari ketiga (23 Mei 2014) adalah wawancara dan penganugerahan. Kisah menarik ini bisa Anda baca selengkapnya melalui tautan berikut.

(yud)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun