Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Kekhusyukan Nyepi Bukan Cuma Ada di Bali

27 Maret 2017   18:01 Diperbarui: 29 Maret 2017   04:00 550
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Besok, 28 Maret 2017 umat Hindu di Indonesia akan merayakan hari besarnya. Hari Raya Nyepi ini diperingati tepat saat Tahun Baru Saka dan Bali sebagai daerah dengan mayoritas umat Hindu kerap menjadi sorotan.

Meski diperingati dengan tanpa aktivitas duniawi, Hari Raya Nyepi seringkali mengundang daya tarik untuk para wisatawan baik domestik maupun internasional. Namun sebenarnya, kekhusyukan perayaan Nyepi ini bukan hanya terjadi di Bali, tapi juga di beberapa daerah lain di Indonesia.

Berikut ini adalah beberapa ulasan Kompasianer di luar Bali yang melaporkan bagaimana khusyuknya mereka saat merayakan Nyepi beberapa tahun lalu di daerah masing-masing.

1. Melihat Prosesi Nyepi Kirab Ogoh-ogoh di Yogyakarta

Kirab ogoh-ogoh di Yogyakarta. Dokumentasi Hendra Wardhana.
Kirab ogoh-ogoh di Yogyakarta. Dokumentasi Hendra Wardhana.
Tak kurang 12 Ogoh-ogoh dengan beragam bentuk dan rupa diarak dari Kepatihan Yogyakarta hingga Titik Nol Kilometer. Sebagian Ogoh-ogoh tersebut telah digunakan dalam atraksi di Candi Prambanan pada pagi harinya.

Prosesi kirab ogoh-ogoh ini memang biasa dilakukan dalam menyambut Hari Raya Nyepi dan Kompasianer Hendra Wardana berkesempatan melaporkan prosesi ini dari Yogyakarta pada saat Nyepi 2015 lalu.

Perayaan Nyepi ini dimulai dengan upacara sembahyak, mendhak tirta dan tawar agung di Candi Prambanan. Ketika itu menurut Hendra upacara ini pun dihadiri Presiden Joko Widodo. Kemudian acara dilanjutkan dengan kirab ogoh-ogoh dii Nol Kilometer Yogyakarta, Malioboro pada Jumat sore.

Bentuk ogoh-ogoh yang dikirab ini ada yang besar dan menakutkan. Namun inilah yang seketika menarik perhatian pengunjung Malioboro, termasuk anak-anak yang ekspresinya ketakutan sekalipun.

Dari laporan Hendra, terlihat perayaan ini sangat meriah. Bahkan tidak kalah dengan yang dilakukan di Bali.

Selengkapnya

2. Rangkaian Upacara Hari Raya Nyepi Umat Hindu Kabupaten Banyuwangi

Perayaan Hari Nyepi di Banyuwangi. Dokumentasi Eko Prasetyo
Perayaan Hari Nyepi di Banyuwangi. Dokumentasi Eko Prasetyo
Sama dengan kisah sebelumnya, reportase ini ditulis saat merayakan Hari Raya Nyepi pada 2015 lalu. Kompasianer Eko Prasetyo yang berkesempatan menuliskan ulasannya di Kompasiana. Kala itu, umat Hindu di Banyuwangi menjalani serangkaian upacara keagamaan. Salah satunya adalah ritual Melasti atau Mekiyis.

Di Banyuwangi, ritual Melasti dibagi dalam tiga tahap. Pertama di pantai Pulau Merah Pesanggaran. Kemudian kedia di Rowo Bayu Kecamatan Songgon dan ketiga di Pantai Boom Banyuwangi. Upacara ini dimulai sekitar pukul 12.00 WIB, terik matahari ketika itu sama sekali tidak menyurutkan kekhusyukan ritual keagamaan ini.

Apalagi saat iring-iringan umat Hindu melewati jalan setapak di tengah hutan menuju pantai. Di pinggir pantai, seluruh umat duduk rapi mengikuti persembahyangan bersama.

Reportase selengkapnya bisa Anda baca melalui tautan berikut ini. Selengkapnya

3. Perayaan Hari Raya Nyepi, Tak Hanya di Bali

Dokumentasi Kompasianer Alex Enha
Dokumentasi Kompasianer Alex Enha
Reportase soal Hari Nyepi berikut ini ditulis oleh Alex Enha pada 2011 silam. Ia yang bertempat tinggal di Lampung melihat bagaimana khusyuknya perayaan Nyepi umat Hindu di sana.

Ketika itu pagi hari, sekitar pukul 9 di Bundaran Gajah tengah kota nampak berbeda. Ada pawai ogoh-ogoh yang sangat ramai dan seketika ia ingat bahwa esok adalah Hari Raya Nyepi.

Kurang lebih pukul 10 pagi, mulai terdengar suara bunyi tetabuhan gamelan khas dari Bali. Perayaan ini dilakukan di pusat kota Bandar Lampung. Ternyata umat Hindu di kota ini juga cukup banyak. Kemungkinan besar karena program transmigrasi yang dilakukan pemerintah sehingga di Lampung juga dihuni oleh suku Jawa, Sunda, Bali, dsb.

Laporan tentang perayaan Nyepi di Lampung ini bisa Anda baca selengkapnya lewat tautan berikut ini. Selengkapnya

--------

Itulah beberapa reportase saat perayaan Nyepi beberapa tahun ke belakang. Bagi Anda yang ingin menuliskan reportase atau ulasan lain tentang Nyepi tahun 2017 ini, tuliskan di Kompasiana dengan menyertakan label: Hari Raya Nyepi pada artikel Anda. :D

(yud)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun