Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Dia yang Sombong Tolak Timnas dan Para Pemenang Kuis Sepeda Presiden

10 Maret 2017   21:26 Diperbarui: 11 Maret 2017   20:00 1486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Adu Jangkri, permainan Tradisional yang mulai dilupakan/ Dokumentasi Pribadi

Bumi tempat anak-anak hidup, tanah tempat anak-anak menapakkan kaki, udara yang mereka hirup, air yang mereka minum, makanan yang mereka makan—ibarat air susu ibu, dihasilkan oleh perempuan yang setiap saat mengalami kekejaman. Bagaimana artikel lengkapnya? Simak ulasannya di bawah ini.

(Selengkapnya)

5. Arca Domas dan Kompleks Situs Cibalay Gunung Salak

Bimo di Situs Balekambang, situs pertama yang kami kunjungi. Foto: Diella Dachlan
Bimo di Situs Balekambang, situs pertama yang kami kunjungi. Foto: Diella Dachlan
Situs Cibay merupakan kompleks situs yang berada di desa Tapos 1, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor. Menurut penuturan kompasianer bernama Diella Dachlan, di san aterdapat tujuh situs megalitikum yaitu situs endong kasang, situs balekambang, situs arca domas, situs jamipaciing, situs batu gores, situs pasir manggis, dan situs cipangantehan. Situs arca domas merupakan yang paling besar diantara ketujuhnya.

Menurut ulasan di papan informasi, Arca Domas ditemukan oleh NJ Krom tahun 1914. Situs ini berbentuk punden berundak lima tingkat yang umum ditemukan pada situs megalitikum. Situs ini digunakan untuk memuja arwah nenek moyang.

Situs arca domas adalah salah satu tempat yang sering digunakan untuk pemujaan dan ada juga orang yang datang untuk berziarah. Bagaimana kisah selengkapnya? Silahkan buka tautan di bawah ini.

(Selengkapnya)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun