Lalu negara khususnya pada saat orde baru senang dengan tindakan mengkonstruksi ideologi. Ideologi jender yang waktu itu mengidentifikasikan wanita yang bekerja dibalik layar yang berasal dari kepentingan negara dan mempertahankan kekuasaan dan kontrolnya atas masyarakat. Peran tersebut dilakukan melalui lembaga-lembaga kewanitaan saat itu.
Konsep tentang ibuisme adalah salah satu contoh kedudukan wanita saat itu. Menurut Madelon Djajadiningrat (1987), konsep ibuisme adalah konsep yang mencakup unsur-unsur ekonomis, politis dan kultural. Menurut Maria Mies (1986) perempuan diberi definisi sosial sebagai ibu rumah tangga yang tergantung sama suami untuk penghidupan mereka, terlepas dari apakah mereka de facto ibu rumah tangga atau bukan.
Kasus-kasus tersebut merupakan kasus yang menunjukan bahwa perjuangan perempuan untuk benar-benar merdeka dari rasa takut akan perbedaan gender masih terus berlanjut. Hingga perjuangan Kartini benar-benar terealisasi sebagaimana keinginannya.
(LUK)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H