Masalah sampah di Indonesia seperti tidak ada habisnya. Di kota-kota besar masalah ini tidak jarang menjadi sebuah momok yang mencoreng kondisi lingkungan. Namun di Yogya, ada sebuah cara asik yang bisa membebaskan lingkungan dari sampah.
Selain itu ada juga ulasan tentang Indonesia yang tampil pertama kalinya di Asian Winter Games 2017. Semua artikel ini terangkum dalam headline pilihan Kompasiana hari ini.
1. Yogyakarta Atasi Masalah Sampah yang Klasik dengan Cara Asik
Cara seperti ini salah satunya pernah diterapkan di Pantai Parang Tritis pada liburan Natal 2016 lalu. Di sana ada sebuah pohon bernama Pohon Harapan. Wisatawan digiring untuk menyimpan sampah plastiknya dan kemudian memasukkan ke botol yang bertuliskan harapan mereka. Cara ini terbukti ampuh dapat menjaga lingkungan lebih bersih.
2. Sudah Diet dan Rajin Olahraga, Kok Berat Badan Saya Nggak Turun-turun?
Agar diet bisa terlihat efeknya, pastikan kalori yang Anda konsumsi tepat dan tidak berlebihan. Selain itu jangan berolahraga dengan perut yang kosong dan tidurlah yang cukup agar waktu istirahat semakin teratur.
Perhatikan juga obat yang Anda konsumsi. Jika kamu dalam proses pengobatan, beberapa obat juga ada yang memiliki efek samping dalam menaikkan berat badan seperti obat DM tipe 2, obat darah tinggi, anti-depresan, dan pil KB.
3. Indonesia Si Negeri Tropis Tampil Perdana di Asian Winter Games 2017
Kontingen Indonesia yang dipimpin oleh Berdi Sabri sebagai Chef de Mission berkekuatan 34 orang atlet dengan rincian 29 orang laki-laki dan 5 orang perempuan.
Olahraga musim dingin merupakan hal yang baru bagi Indonesia yang beriklim tropis. Sebagai negara tropis, Indonesia memiliki tantangan yang lebih berat untuk mengembangkan olahraga musim dingin dibandingkan negara-negara di kawasan subtropis yang setiap tahunnya ‘kedatangan’ salju dan es. Namun itu bukan berarti Indonesia dan negara-negara tropis lainnya tidak punya peluang untuk berprestasi di ajang ini.
4. Masih Efektifkah Kampanye via Media Luar Ruang?
Pemasangan gambar paslon di ruang publik seperti di sepanjang jalan tidak akan efektif hasilnya. Hanya pemilih tradisional yang tak banyak memiliki akses ke media sosial seperti internet yang akan memperhatikan pemasangan baligo, spanduk, billboard, dan pamlet cagub.
Malahan dengan pemasangan gambar lewat baligo, spanduk atau alat kampanye media luar lainnya di perkotaan, akan menimbulkan antipati, terlebih apabila ditempatkan pada lokasi basis pendukung lawannya.
Diakui atau tidak, kampanye dengan menggunakan media tradisional ini sangat tidak efektif jika dibandingkan dengan perkembangan teknologi modern. Mungkin hanya untuk pemilih tradisional saja kampanye luar ruang ini berpengaruh.
5. Buang 5 Persepsi Ini ketika Bergaul dengan Anak Muda Papua
Pertama jangan memandang diri kita hebat karena dari luar Papua. Kedua jangan membawa nama suku karena ini bisa menimbulkan permasalahan. Ketiga, anak muda di Papua ternyata sangat romantis. Pasangan pemuda di Papua tidak malu menunjukkan sisi romantisme mereka di depan umum. Keempat, mereka tidak dimanjakan dengan materi dan kelima orang Papua sangat menjunjung tinggi kesopanan. Mereka tidak sungkan melontarkan kata maaf, permisi, tolong, dll.
(YUD)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H