Akhir pekan selalu dinanti-nanti. Karena bagi para pekerja, hanya akhir pekan lah waktu yang tepat untuk dapat berkumpul bersama keluarga, berlibur, atau sekadar hang out bersama rekan-rekan. Pada bulan Januari lalu, cukup banyak Kompasianer yang menulis ulasan tentang wisata setiap harinya. Destinasi yang dibahas dan direkomendasikan itu tersebar di penjuru Nusantara bahkan di luar Indonesia. Oleh karena itu, kami mencoba merangkum sebanyak 7 artikel wisata yang paling laris dibaca di Kompasiana dan mungkin ketujuh destinasi yang dibahas ini bisa menjadi salah satu rekomendasi untuk Anda menghabiskan akhir pekan ini.
1. Menapaki Jejak Serdadu Jerman di Megamendung
Tidak usah jauh-jauh sampai ke Jerman, makam ini hanya berlokasi di Megamendung, Kabupaten Bogor. Dikelola oleh Kedutaan Besar Jerman, makam ini cukup menarik para wisatawan. Akses menuju tempat ini juga tidak sulit.
Makam Jerman ini tidak berpagar. Penandanya adalah bangunan-bangunan makam berwarna putih dan tugu putihnya kontras dengan hijau gelap dan cokelat. Di sekitar makam ini terdapat banyak pohon rimbun yang mengelilingnya.
2. "Hidden Canyon" Beji Guwang, Cantik tapi Menantang
Menuju ngarai (canyon)nya, perjalanan yang ditempuh tidaklah mudah. Bebatuan yang terdapat di sepanjang aliran sungai cukup besar. Oleh pemandu Tri yang bernama Wayan, ia diperingatkan bahwa tidak usah ragu dan jangan takut untuk melangkah, berjalan seperti biasa saja. Tri pun sangat menikmati perjalanannya sembari mendengar kesejukan gemercik suara air yang jatuh dari atas.
Hidden Canyon Beji desa Guwang Kecamatan Sukowati, Kabupaten Gianyar, ini ternyata belum lama dibuka. Baru sekitar dua tahun lalu bermula ketika ada seorang fotografer yang mengambil foto ngarai bertebing itu kemudian diupload ke internet. Setelah itu, semakin banyak yang penasaran dengan tebing yang sangat eksotik ini.
3. "Benteng Takeshi", Tujuan Wisata Baru di Yogyakarta
Tempat wisata yang masih melakukan penyempurnaan bangunan sana-sini ini sudah mengundang animo yang begitu besar dari masyarakat yang sangat antusias mengunjungi bangunan yang cukup megah ini.
Dengan hanya memakai moda transportasi sepeda, waktu yang terbuang di jalan terasa sangat worth it apabila sudah sampai di sini. Daniel menjelaskan secara detail mengenai rute menuju tempat ini.
Mengenai apa saja yang ada di dalam tempat ini, Daniel menuturkan bahwa sebenarnya tidak ada apa-apa selain keindahan bangunan yang dipadu dengan keindahan Gunung Merapi. Arah selatan juga terlihat cakrawala luas yang sangat indah.
4. Menguak Misteri Alas Kedaton; Rumah Gerombolan Kera dan Pura Dalam Kahyangan
Kera-kera yang berkeliaran di sini cukup ramah pada pengunjung yang datang. Selain itu, kawasan Alas Kedaton terasa sangat alami dan nyaman karena penduduk sekitar hutan yang sanagt memegang teguh adat yang melarang sembarangan dalam menebang pohon.
Di samping itu, menurut Trie, tidak lengkap jika tidak berkunjung ke pura apabila datang ke Bali. Di dalam Alas Kedaton terdapat pula sebuah pura suci yang dipakai upacara keagamaan seperti yang lainnya di Bali.
5. Mematok Harga Tinggi, Pengusaha Odong-odong Alun Kidul Yogyakarta Perlu Dibina
Kendaraan wisata ini dapat ditemukan di alun-alun kota. Namun, pada musim liburan seperti libur tahun baru kemarin, ada sedikit "keuntungan berlebih" yang dimanfaatkan oleh para pengusaha odong-odong. Mereka memasang tarif sangat tinggi, yakni Rp150.000 sekali putaran mengitari alun-alun kota Jogja.
Karena berita ini menjadi tersebar secara viral, Berty menuturkan bahwa diperlukan peran pemerintah setempat dalam menanamkan konsep "sadar wisata". Hal ini bisa mendukung masyarakat agar situasi dapat kondusif dalam mewujudkan perkembangan kepariwisataan yang ada di suatu wilayah.
6. Mumi Tubuh Asli Ratu Cleopatra Tersimpan di London
Ita paling berminat dan tertarik pada koleksi mumi dari Mesir. Terdapat 140 koleksi mumi dan petinya yang masih awet sampai ribuan tahun dibungkus dengan tanah dan rempah-rempah pada zaman sebelum Masehi. Semuanya pun masih lengkap organ tubuhnya ketika di X-Ray.
Setelah museum Mesir, museum British merupakan lokasi kedua terbesar dan terlengkap yang menyimpan koleksi seni Mesir Kuno dengan jumlah lebih dari 100.000 buah. Koleksi museum ini diambil dari banyak periode dan lokasi-lokasi penting di Mesir.
7. Semalam di Phuket, Antara Tom Yam dan Singkong Thailand
Di antara berbagai menu yang menjadi favorit orang-orang, Ang Tek Khun sangat menyukai Tom Yam dan Singkong ala Thai. Menurutnya, karena Tom Yam memiliki cita rasa selangit, ini bisa menjadi "moodbooster" mujarab ketika sedang merasa kurang bersemangat. Kandungan herbal yang ada dalam sup ini seperti serai/sereh memiliki beragam khasiat seperti menurunkan tekanan darah tinggi.
Tom Yam juga mengajarkan kebhinekaan serta mengajarkan demokrasi karena tidak ada standard baku bagaimana ia diracik sampai menghasilkan rasa. Kandungan lauk dalam sup Tom Yam pun tidak jarang sering diganti.
Sajian singkong Thailand pun tidak kalah nikmat. Singkong Thailand ini diberi vla dan terkadang keju parut.
(FIA/yud)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H