Pada bulan pertama di tahun 2017 ini Kompasiana menayangkan banyak sekali artikel yang berbeda-beda kategori, genre, hingga gaya penulisan.
Tentu saja artikel-artikel yang berkualitas ini sangat disayangkan jika tidak dibagikan melalui media sosial dan media sosial yang paling banyak dan populer digunakan adalah Facebook.
Kita bisa berinteraksi dan membagikan berbagai hal lewat Facebook, termasuk artikel yang ditulis oleh Kompasianer. Dan pastinya sangat menarik untuk mengetahui artikel siapa saja yang menjadi artikel terpopuler dan viral di Facebook selama bulan Januari ini. Berikut ini adalah 7 artikel terpopuler di Facebook selama Januari 2017 ini.
#Peringkat 7
Senjakala Medsos, Kembali ke Koran?
Inilah yang diperkirakan oleh Muhammad Ruslan sebagai tanda senjakala media daring (online). Kebenaran informasi menjadi sesuatu yang tersubjektifikasi, bukan terobjektfikasi dalam konteks media sosial ini. Kalau informasi itu dibuat dan disebar oleh kelompoknya, dengan sendirinya informasi itu menjadi benar. Sebaliknya pun begitu. Definisi mereka tentang hoax adalah segala bentuk informasi yang disebar oleh bukan kelompoknya.
Ulasan tentang senjakala media sosial ini dibagikan sebanyak 81 kali melalui halaman Facebook Kompasiana.
#Peringkat 6
Kenapa Saya Menolak Hadiah Rp 399 Juta dari Easy Shopping?
Namun tentu ini sangat mencurigakan, kemudian Bambang pun mencoba mengikuti permainan orang yang mengaku dari Easy Shopping tersebut. Kemudian untuk mencairkan hadiah utama tersebut Bambang diwajibkan untuk mengisi formulir persetujuan sekaligus pemesanan barang.
Sepertinya ini adalah indikasi modus penipuan. Cerita tentang hadiah yang "jatuh dari langit" ini dibagikan sebanyak 94 kali dari halaman Facebook Kompasiana.
#Peringkat 5
Sinyal Bahaya di Balik Pernyataan Sri Mulyani
Konsumsi rumah tangga sangat penting bagi perekonomian. Dengan konsumsi rumah tangga, perusahaan atau industri dapat membalas pengeluaran mereka atas belanja faktor produksi, dan dengan begitu usaha layak untuk terus berdenyut. Ringkasnya, meningkatkan konsumsi rumah tangga adalah upaya mencegah stagnasi berubah menjadi krisis. Stagnasi itu seperti influenza bagi perekonomian. Ia kerap terjadi, sering periodik seperti influenza kerap menyerang di pancaroba.