Kita hanya memerlukan kerinduan membaca tulisan mereka sebagai ungkapan pikiran dan perasaan mereka. Awalnya, mungkin susunan kalimat belum padu, tak apalah. Jika dibiasakan, akan terlatih dan menjadi terampil menata kalimat.Â
Bilamana keadaan wabah virus Corona ini pulih kembali pada waktunya nanti, maka anak-anak telah  memiliki catatan tersendiri tentang pengalaman belajar dari rumah, indahnya waktu yang lebih banyak bersama keluarga, mungkin juga tentang kebosanan mereka, dll. Mereka akan menyimpannya dengan baik dan menjadi kenangan tentang situasi dan keadaan yang dia alami saat virus ini melanda dunia.Â
Jika menulis  seperti ini menjadi kebiasaan yang menyenangkan( budaya literasi), mereka akan merindukan kegiatan menulis, seperti yang saya alami saat ini.Â
Ya, saya rindu menulis, kangen membaca. Esai ini, melarutkan saya lagi pada berbagai narasi yang ditulis teman-teman blogger.
(21 Maret 2020. Bali, menjelang Nyepi yang sudah mulai sepi...)Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI