Mohon tunggu...
Kompasiana
Kompasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Akun Resmi

Akun resmi untuk informasi, pengumuman, dan segala hal terkait Kompasiana. Email: kompasiana@kompasiana.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Kurang Pekanya Wartawan hingga Vicarious Learning, Inilah Headline Pilihan Hari Ini

3 Januari 2017   20:53 Diperbarui: 4 Januari 2017   00:21 547
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber: Warta Kota – Tribunnews.com

Seperti biasa, kami mencoba menampilkan bebrapa artikel pilihan yang sayang untuk dilewatkan untuk mengisi rutinitas Anda sekaligus menambah pengetahuan tentang beberapa persoalan negeri ini. Berikut lima artikel headline pilihan hari ini:

1. Waspada pada Vicarious Learning yang Ditularkan Melalui Tombol "Share"!

Sumber: id-pemula.blogspot.co.id
Sumber: id-pemula.blogspot.co.id
Kasus pembunuhan di Pulomas terus menjadi polemik seperti tersebarnya foto korban di lini masa tanpa proses pengaburan gambar sebelum di sebarkan pada media sosial. Tidak jelas apa motif penyebarannya, namun berdampak besar pada terganggunya psikologi netizen sebagai orang yag telah melihat gambar tersebut

Penyebaran ini memicu terbentuknya Vicarious learning, yaitu kemampuan untuk memproses gambar dan cerita seolah-olah sangat nyata kita alami. Dampaknya sangat besar yaitu mimpi buruk, tiba-tiba cemas, takut yang berlebihan, dan sejumlah risiko negatif kejiwaan yang lain.

Karenanya kita harus pandai dalam bermedia sosial demi menjaga toleransi dan adab dalam berselancar maupun menyebarkan sebuah informasi. Lalu pertanyaannya adalah, bagaimana cara terbaik dalam menangkal dampak Vicarious learning agar kita tidak merasakan dampaknya? Silahkan baca ulasan lengkapnya disini.

2. Jago Food Photography, Walaupun Hanya Pakai HP

RCP photography
RCP photography
Maraknya netizen yang menggunakan aplikasi Instagram dan menjamurnya tempat makan asyik dengan tempat serta sajian makanan menarik, memicu kreativitas warga dalam mengunggah foto-foto terbaiknya. Untuk itu, pemaksimalah fasilitas kamera di telephone genggam amat diperhatikan demi mendapat gambar terbaik.

Walau kualitas kamera DSLR lebih baik, kepraktisan telephone genggam menjadi nilai lebih bagi warga untuk menggunakannya. Kunci sukses dari teknik pengambilan foto makanan tersebut adalah pencahayaan dan penataan objek foto.

Jenis fotografi semacam ini, diyakini mampu menggugah selera dari si penikmat foto. Namun semua ini dibarengi dengan tips dan trik agar foto makanan kita semakin menarik, apa saja? Simak ulasan lengkapnya disini.

3. Wartawan Hanya Berkutat pada Jumlah Penumpang KM Zahro Express

(Sumber: Warta Kota – Tribunnews.com
(Sumber: Warta Kota – Tribunnews.com
Terbakarnya kapal KM Zahro Express menjadi sorotan awak media, berbagai macam pertanyaan terlontar dari mulut para pewarta. Mereka memfokuskan pertanyaan pada jumlah penumpang yang ditengarai sebagai penyebab terbakarnya kapal tersebut.

Nyatanya kapal tersebut karambukan karena terbakar bukan kelebihan beban karena tidak ada korelasinya antara kebakaran dan kelebihan muatan. Seharusnya wartawan menanyakan soal izin dan kondisi fisik kapal.

Kepekaan wartawan menjadi fokus utama dalam artikel Syaiful W. Harahap ini. Ia menangkap lambannya pemadaman api yang dilakukan oleh instansi terkait untuk mengurangi dampak terbakarnya kapal yang ia lihat melalui televisi. Apalagi kelemahan wartawan dalam menggali informasi dari kasus terbakarnya kapal KM Zahro Ekspres ini? Silahkan lihat artikelnya disini.

4. Dilema Siswa dalam Menghadapi UN dan USBN 2017

Kompas/Aswin Rizal Harahap
Kompas/Aswin Rizal Harahap
Liburan sekolah akan berakhir namun para siswa kelas Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) harus bersiap menghadapi Ujian Nasional model baru bernama USBN. Awalnya ujian akhir sebagai acuan kelulusan siswa ingin dihapuskan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy tetapi Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla menolaknya sehingga dikeluarkanlah format baru untuk menggantikan Ujian Nasional.

Format baru ini membawa beberapa penyesuaian yaitu dicantumkannya pelajaran Pendidikan Agama, PPKN, dan Sejarah bagi siswa SMA. Hal ini amat memberatkan siswa karena sebelumnya ketiga pelajaran itu hanya diujikan di sekolah masing-masing. Beban mempelajari mata pelajaran semakin banyak karena materi yang diujikan tidak hanya dari kelas 12 tetapi mulai dari kelas 10.

Bukan hanya siswa, para guru juga dibuat pusing akibat pemberlakuan USBN. Semua ini terlihat dari mepetnya waktu penyelesaian kisi-kisi ujian yaitu tanggal 21 Desember 2016. Apakah kondisi carut marutnya dunia pendidikan Indonesia terus berlanjut? Silahkan baca ulasan lengkapnya disini.

5. Eksplorasi Rumah Penghulu Kampung Berusia 350 Tahun di Desa Penyengat Olak

Dokumentasi penulis (Wenny Ira R)
Dokumentasi penulis (Wenny Ira R)
Desa Penyengat Olak, Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Muara Jambi, Provinsi Jambi, menyimpan sebuah perjalanan kuno berupa rumah Haji Radjab yang berprofesi sebagai penghulu kampung. Kini rumah tersebut dihuni oleh turunan ketiga Haji Radjab.

Rumah yang berusia sekitar 350 tahun yang lalu ini sejak awal pembangunannya menghadap Sungai Batanghari yang menjadi jalur lalu lintas pada masa kejayaannya. Bukti ini menjadi saksi sejarah bagaimana pemanfaatan sungai amat penting bagi warga yang tinggal di masa tersebut.

Rumah ini memiliki ornamen yang unik, didalamnya terdapat banyak falsafah hiduo yang bisa kita oelajari sebagai generasi penerus, apa saja ilmu yang bisa didapat? Simak ulasann lengkaonya di tautan berikut.

(LUK)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun