Menurut Djajendra, bisnis yang hebat dihasilkan dari budaya kerja yang optimis sehingga para pelakunya bahagia dan menikmati proses dengan senang hati. Kemudian pada setiap individu tersebut akan tercipta loyalitas, integritas, dan tanggung jawab pada perusahaannya.
Di samping itu, bahagia yang diciptakan di lingkungan kerja dapat membuat karyawan selalu berpikir positif dan percaya diri sehingga produktivitas kinerja terus meningkat.Â
Suasana lingkungan kerja yang harmonis juga tak kalah penting dalam meningkatkan produktivitas kinerja karyawan. Lingkungan kerja yang hangat, menurut Kompasianer Agung Wibowo, tentu bisa membuat karyawan nyaman dan pada akhirnya menjadi sumber daya manusia yang berkualitas.
Agung menyampaikan beberapa hal yang bisa dilakukan karyawan untuk menghangatkan suasana kerja adalah pertama, menjadikan tempat bekerja sebagai rumah kedua. Jika sedang di tempat kerja, fokuslah hanya dengan urusan pekerjaan dan jangan mencampurkan urusan rumah dengan pekerjaan.
Kedua, harus ada keadilan yang merata bagi semua karyawan. Adil yang dimaksud disini adalah memberikan reward dan punishment sesuai dengan apa yang telah dilakukan, serta gaji yang sesuai dengan tanggung jawab pekerjaan. Kondisi ini akan menyebabkan suasana nyaman sehingga memacu para pekerja untuk bekerja lebih giat lagi.
Ketiga, meningkatkan komunikasi di tempat kerja. Upaya yang paling tepat agar komunikasi terus berjalan lancar dan efektif adalah dengan melakukan pertemuan informal di luar jam kantor.Â
Lakukan dengan santai dan rutin agar tidak menjadi beban. Hal seperti arisan bulanan dapat dijadikan sebagai salah satu cara untuk mempererat kerja sama, sehingga hubungan akan terjalin lebih erat di lingkungan kantor.
Hal lain yang bisa menunjang peningkatan produktivitas kerja menurut Kompasianer HaloMoney Indonesia adalah pertama, membuat rencana harian atau to-do-list. Rencana kerja ini bisa dibuat dengan sederhana dalam untuk satu hari.Â
To-do-list membuat kita termotivasi untuk cepat-cepat "mencoret" satu pekerjaan yang sudah selesai dikerjakan.To-do-list bisa dibuat sehari sebelumnya atau paling lambat ketika pagi hari sebelum memulai bekerja.
Kedua, jangan melewatkan makan siang atau snack. Jangan tunda untuk melewatkan makan siang atau snack dengan alasan tidak punya waktu untuk menyelesaikan pekerjaan.Â
Padahal, melewatkan jam makan malah akan menurunkan konsentrasi dan membuat lemas sampai bisa jatuh sakit. Hal ini malah akan membuat pekerjaan semakin lama diselesaikan.