Mohon tunggu...
Kompasiana
Kompasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Akun Resmi

Akun resmi untuk informasi, pengumuman, dan segala hal terkait Kompasiana. Email: kompasiana@kompasiana.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

3 Ulasan yang Mengingatkan Kembali pada Gerakan 30 September

21 Oktober 2016   16:01 Diperbarui: 24 Oktober 2016   08:43 511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cuplikan layar film G30S. Ensiklopedi Indonesia

Monumen Pancasila Sakti. Kompas.com
Monumen Pancasila Sakti. Kompas.com
Ada banyak versi soal tragedi G30S dan PKI. Bahkan tidak sedikit yang menyebutkan bahwa the man behind the gun dari pemberantasan PKI adalah Amerika Serikat. Teori-teori konspirasi ini diulas oleh Delianur dalam artikelnya.

Menurutnya, pada masa itu Soekarno dikenal dekat dengan Rusia dan Tiongkok, sementara PKI adalah partai yang lekat dengan dua negara tersebut. Adapun Amerika dan Uni Soviet adalah negara adidaya dunia yang sedang berebut pengaruh. Tetapi "aroma" keberadaan Amerika bisa juga dilihat dari hal lain. Misalnya dari strategi komunikasi memberangus PKI.

Delianur kemudian membahasnya dengan mengaitkan pada teori komunikasi. Dalam perspektif Kritis, objek komunikasi adalah orang berdaya dan berpotensi. Karenanya komunikasi adalah proses dialektis pemaknaan pesan.

Sebagai paradigm yang mengadopsi ilmu alam, cara berpikir ilmu alam pun sangat kental dalam perspektif ini. Seperti teori komunikasi Shanon and Weaver yang mengadopsi sistem transmisi pesan dalam dunia elektronika. Karena adopsi dari ilmu alam inilah maka komunikasi dalam perspektif Amerika berjalan linear, sistematis, detail dan menyeluruh.

Pola komunikasi inilah yang menurut Delianur terlihat dari upaya pemberangusan PKI. Lihat saja, pemerintahan orde baru tidak pernah membangun komunikasi dialog untuk mengingatkan letak bahaya PKI. Pola yang dilakukan berupa linier berupa doktrinasi.

Faktanya setelah itu menurut Delianur, Indonesia menjadi sangat Amerika oriented. Pada 7 April 1967 misalnya. Pada tanggal itu Indonesia menandatangani kontrak karya dengan Freeport McMoran untuk mengelola bukit emas di Irian Jaya.

(YUD)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun