Menurutnya, pada masa itu Soekarno dikenal dekat dengan Rusia dan Tiongkok, sementara PKI adalah partai yang lekat dengan dua negara tersebut. Adapun Amerika dan Uni Soviet adalah negara adidaya dunia yang sedang berebut pengaruh. Tetapi "aroma" keberadaan Amerika bisa juga dilihat dari hal lain. Misalnya dari strategi komunikasi memberangus PKI.
Delianur kemudian membahasnya dengan mengaitkan pada teori komunikasi. Dalam perspektif Kritis, objek komunikasi adalah orang berdaya dan berpotensi. Karenanya komunikasi adalah proses dialektis pemaknaan pesan.
Sebagai paradigm yang mengadopsi ilmu alam, cara berpikir ilmu alam pun sangat kental dalam perspektif ini. Seperti teori komunikasi Shanon and Weaver yang mengadopsi sistem transmisi pesan dalam dunia elektronika. Karena adopsi dari ilmu alam inilah maka komunikasi dalam perspektif Amerika berjalan linear, sistematis, detail dan menyeluruh.
Pola komunikasi inilah yang menurut Delianur terlihat dari upaya pemberangusan PKI. Lihat saja, pemerintahan orde baru tidak pernah membangun komunikasi dialog untuk mengingatkan letak bahaya PKI. Pola yang dilakukan berupa linier berupa doktrinasi.
Faktanya setelah itu menurut Delianur, Indonesia menjadi sangat Amerika oriented. Pada 7 April 1967 misalnya. Pada tanggal itu Indonesia menandatangani kontrak karya dengan Freeport McMoran untuk mengelola bukit emas di Irian Jaya.
(YUD)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H