Pertama, budaya konsumtif. Sifat manusia ketika menjelan hari raya berubah drastis menjadi lebih konsumtif. Karena memang tuntutan pengeluaran jauh lebih besar saat seperti ini. Ditambah harga meningkat jauh. Semua kebutuhan menjadi lebih mahal.
Kedua, mental tangan di bawah. Akibat besarnya kebutuhan finansial ini maka sebagaian besar mereka mencoba menyebarkan proposal permintaan bantuan. Mental ini muncul ketika kebutuhan yang harus dipenuhi tidak sejalan dengan suplai keuangan pribadi.
Ketiga, kesenjangan sosio-ekonomi. Banyaknya pengajuan bantuan THR menandakan adanya kesenjangan ekonomi di masyarakat. Perbedaan ini sangat berbahaya dalam tataran negara. Ketika orang berduit tidak mau menyalurkan bantuannya pada yang membutuhkan, maka ini bisa menimbulkan polemik tertentu. (YUD)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H