Mohon tunggu...
Kompasiana
Kompasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Akun Resmi

Akun resmi untuk informasi, pengumuman, dan segala hal terkait Kompasiana. Email: kompasiana@kompasiana.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Pengarang-pengarang Inilah yang Ternyata Menjadi Idola Kompasianer

9 Juni 2016   16:26 Diperbarui: 9 Juni 2016   19:33 835
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maman Suherman. Lizafathia.com
Maman Suherman. Lizafathia.com
4 Juni lalu Kopda perdana Fiksiana Community digelar dan salah satu pematerinya adalah mantan wartawan sekaligus notulen dalam acara talkshow komedi di sebuah stasiun televisi swasta. Maman Suherman namanya.

Kompasianer Awan Kumulus merasa jatuh cinta pada sosok Maman Suherman. Kata-kata yang dilontarkan Maman menurutnya begitu jelas, mudah dipahami dan sarat akan pengalaman hidup. Kalimat-kalimat manis pun terucap ringan namun menyentuh.

Bagi pembaca yang pertama kali membaca kutipan rimantis yang dikeluarkan seorang Maman Suherman, pasti tidak akan menyangka jika orang yang sama berhadapan dengan banyak korban kriminal di luar sana.

Maman Suherman memiliki ciri khas kepalanya yang gundul. Namun dari isi kepala yang gundul itu lahir kutipan dan kata-kata romantis yang tidak dapat dielakkan. Salah satu karyanya adalah novel Re: dengan kisah perpaduan keromantisan dan kriminal yang menakjubkan.

4. Dewi Lestari: “Pesona Ledakan Supernova”

Dee Lestari. Kompas.com
Dee Lestari. Kompas.com
Siapa yang tidak kenal sosok Dewi "Dee" Lestari? Pengarang fiksi dengan segudang novel yang sangat menarik untuk dinikmati.

Dee Lestari adalah pengarang yang menjadi idola Kompasianer Irvan Sjafari. Menurutnya, Dee Lestari memberikan pengaruh pada kehidupan Irvan melalui novel Supernova.

Setelah membaca novel ini, Irvan memutuskan bergabung dengan sebuah komunitas bernama Truedee dan hingga sekarang masih aktif dalam komunitas tersebut.

Komunitas ini menjadi sarana berdiskusi mengenai berbagai hal. Bahkan beberapa tulisannya di Kompasiana pernah diposting di milis grup Truedee dan menjadi bahan diskusi. Karena novel-novel karya Dee Lestari juga Irvan menjadi lebih aktif dalam diskusi-diskusi. Sosok Dee mengubah kegiatan-kegiatan Irvan di lingkungannya.

5. Merci Beaucoup, Monsieur Verne!

Jules Verne. Goodreads.com
Jules Verne. Goodreads.com
Fiksi ilmiah adalah genre yang begitu disukai Ikhwanul Halim. Menurutnya genre ini merupakan sebuah imajinasi pengarang yang memprediksi masa depan. Ada banyak pengarang yang menulis buku dan novel dengan genre ini.

Ada banyak nama pengarang yang diidolakan oleh Ikhwanul. Salah satu yang menjadi favoritnya adalah Jules Verne. Novelnya yang diterjemahkan ke bahasa Indonesia berjudul 20.000 Mili di Bawah Laut.

Pertama kali mengenal pengarang ini, kala itu Ikhwanul masih duduk di Sekolah Menengah Pertama. Ketika itu sebagai pekerjaan rumah, guru bahasa Indonesia menugaskannya menulis resensi novel dan novel inilah yang dibaca Ikhwanul.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun