Pertama, hindari penggunaan password yang mudah ditebak orang, misalnya tanggal lahir. Kedua, hindari penggunaan di komputer umum seperti warnet. Ketiga, jangan menyimpan data kartu kredit di akun online shop karena sangat berisiko tinggi. Keempat, ganti password Anda secara berkala. Kelima, jika ada transaksi mencurigakan segera laporkan melalui call center ke bank Anda.
Memang ada untung dan rugi dalam penggunaan kartu kredit ini. Namun menurut Adinda, jika kita bisa menahan penggunaan dengan semestinya, maka kartu kredit bisa menjadi menguntungkan.
3. Waspada Kejahatan Kartu Kredit
Lalu apakah karena sangat rawan maka kita harus meninggalkan penggunaan kartu kredit? Tidak juga menurut Abdul.
Potensi kartu kredit untuk disalahgunakan memang ada. Bahkan beberapa tahun lalu kejahatan pemalsuan kartu kredit terjadi di Indonesia. Pelaku dengan mudahnya menggunakan kartu tersebut untuk bertransaksi.
Kartu kredit tidak selamanya memerlukan bentuk fisik, misalnya transaksi online. Dari sinilah, pelaku kejahatan mencari celah untuk menjalankan aksinya. Transaksi non fisik dapat diproses karena adanya kesesuaian verifikasi data nasabah. Tak dipungkiri, data nasabah merupakan komponen vital kartu kredit. Sekali data tersebut berpindah ke tangan orang tak bertanggung jawab, dengan mudahlah dia akan memanfaatkannya.
Kemudian untuk meningkatkan kewaspadaan, Abdul memiliki beberapa tips untuk para pengguna kartu kredit. Pertama, menjaga kerahasiaan data. Pemegang kartu kredit seyogyanya  tidak dengan mudah membagikan data terkait kartunya.
Kedua, jangan memotret fisik kartu. Permintaan foto kartu bagian depan dan belakang kadang diminta untuk pendaftaran tagihan otomatis suatu layanan, misalnya pendaftaran asuransi yang preminya dibebankan ke kartu kredit. Jika kondisi itu tidak dapat dihindarkan, pemegang kartu kredit perlu memastikan bahwa penerima dokumen foto itu adalah petugas asuransi yang berkompeten dan meminta jaminan kerahasiaan datanya.
Ketiga, hilangkan kebiasaan menitipkan kartu pada pelayan restoran. Potensi kejahatan yang dapat terjadi akibat kebiasaan tersebut yaitu oknum pelayan restoran mempotret kartu (menggunakan HP) sehingga mendapatkan data yang tercantum di fisik kartu.
Keempat, berhati-hati dalam melakukan transaksi online. Kelima, teknik menyimpan kartu kredit di dompet. Kerapkali di dompet kita tersimpan berbagai jenis kartu, misalnya KTP, SIM, ATM, dll. Apabila salah satu kartu hilang, mungkin kita tidak menyadarinya. Jadi, dalam menyimpannya, khususnya untuk kartu kredit
Keenam, aktifkan notifikasi SMS. Fasilitas pemberitahuan transaksi via SMS pada umumnya sudah tersedia pada penerbit kartu kredit. Ketujuh, penyampaian tagihan via surat elektronik (email).