Mohon tunggu...
Kompasiana
Kompasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Akun Resmi

Akun resmi untuk informasi, pengumuman, dan segala hal terkait Kompasiana. Email: kompasiana@kompasiana.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Polemik Pemberedelan Buku Komunisme dalam Sudut Pandang Kompasianer

26 Mei 2016   11:36 Diperbarui: 31 Mei 2016   08:40 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
KOMPAS.com/YAMIN ABD HASAN Barang bukti berupa baju kaos dan buku-buku bergambar palu arit yang diamankan aparat

"Saya memahami sensitifitas terkait isu komunisme. Tapi menurut saya pelarangan buku apapun tidak bisa dibenarkan," ujar Najwa usai peluncuran aplikasi iJakarta di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (17/5/2016) dikutip dari Kompas.com

Ia menambahkan, tindakan pelarangan ini adalah keliru dan hanya sia-sia. Di tengah perkembangan era digital, informasi tentu bisa didapat dari mana saja. Internet menyediakan informasi yang beragam dengan berbagai sudut pandang.

"Maka melarang buku itu mubazir akut. Dan di tengah minat baca kita yang masih sedemikian rendah, pelarangan buku adalah sebuah kemunduran," ujar Najwa.

Tentu saja, isu paham komunisme atau tentang PKI adalah pembahasan yang sangat sensitif di bumi pertiwi ini. Kisah kelam pasti tidak akan bisa dilupakan dan imbasnya, sebuah trauma mendalam muncul dalam benak. Namun meski menyisakan cerita kelam, apakah pemberangusan seperti ini harus dilakukan? (YUD)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun