Memang benar, untuk mengikuti UNBK ini siswa disarankan membawa laptop pribadi. Seperti contohnya di Gresik. Sebanyak 282 siswa SMP Muhammadiyah 12 GKB Gresik memilih membawa laptop pribadi dari rumah masing-masing agar jalannya ujian bisa berlangsung lebih lancar dan tidak terkendala perangkat.
“Sebagai antisipasi, kami juga sediakan beberapa laptop inventaris milik sekolah, sebagai jaga-jaga bila ada siswa yang kelupaan atau tidak memiliki laptop sendiri. Namun sebagaian besar siswa, memang membawa laptopnya sendiri,” ujar Kepala SMP 12 Muhammadiyah GKB, Hari Widianto dikutip dari Kompas.com
Meski demikian tidak sedikit juga yang menilai bahwa Ujian Nasional Berbasis Komputer justru lebih memudahkan siswa dalam melaksanakan ujian. Sebanyak 3 Kompasianer menyatakan demikian.
Salah satunya adalah Arief Rachman Hakim yang mengatakan, dengan menggunakan komputer proses Ujian Nasional bisa dikerjakan lebih cepat dari pada dengan cara menghitamkan jawaban seperti yang dilakukan UN berbasis kertas. Sehingga siswa pun memiliki waktu yang lebih banyak untuk berpikir dan mengerjakan soal.
"Menurut saya malah membantu siswa, JIKA pelaksanaannya telah memenuhi sarana dan prasarananya. Milih mana coba ngetik apa tulis tangan? Ngeclick apa menghitamkan lembar jawaban? Sepertinya menggunakan komputer akan membuat siswa memiliki lebih banyak waktu untuk berpikir daripada mengisi lembar jawaban. Pemanfaatan waktu akan lebih efektif," tulis Arief.
UNBK sendiri juga dianggap meningkatkan kejujuran siswa dalam menjalani Ujian Nasional. Selama ini bukan menjadi rahasia lagi jika banyak sekali bertebaran kunci jawaban Ujian Nasional di masyarakat saat penyelenggaraan UN. Bahkan ada juga oknum yang melakukan jual beli kunci jawaban Ujian Nasional ini.
Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Nizam menyebutkan, Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) efektif untuk meningkatkan kejujuran dalam pelaksanaan UN.
Secara garis besar, papar Nizam, terdapat 24 provinsi dari total 34 provinsi yang integritasnya naik. Meskipun ada pula daerah yang mengalami penurunan.
"Ini perlu kita dorong lagi untuk mengikuti mayoritas yang sudah lebih baik. Kita perlu terus mengkampanyekan pentingnya integritas di sekolah," kata Nizam usai konferensi pers di Kantor Kemendikbud, dikutip dari Kompas.com
Bukan hanya itu, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pun angkat bicara soal penyelenggaraan UNBK. Bahkan ia menyatakan telah menargetkan, tahun depan pelaksanaan UN di seluruh sekolah di Jakarta harus sudah berbasis komputer. Dengan demikian tidak ada lagi ujian yang menggunakan lembar soal dari kertas.
"Tahun depan kita minta semua targetnya tidak ada lagi yang ujian kertas, semua harus sama," kata Ahok seperti diberitakan Kompas.com.