Yusril bahkan berani menantang Ahok atau Pemprov DKI untuk menunjukkan bukti hukum, yakni sertifikat hak milik dan bukti bahwa Kampung Luar Batang adalah aset Pemerintah DKI.
Melihat prestasi Yusril dalam bidang hukum kemungkin besar Ahok kalah. Bila Yusril menang, maka dia akan jadi pahlawan warga Luar Batang.
Adalah suatu yang langka dan membanggakan banyak pihak bila seorang Pahlawan mengikuti pemilihan Gubernur. Bukan jamannya lagi memangku jabatan gubernur dengan bekerja transparan, berani tegas, penuh kejujuran dan inovasi untuk kemudian jadi Pahlawan bagi masyarakat.
Tulisan ini mendapat reaksi sebanyak 372 dan 77 pembagian di media sosial Facebook.
#Peringkat5
Usai Dipecat, Fahri Meratapi Kursi atau Rakyat?
Ada kegelisahan kuat yang saya simak dari isi Twitter Fahri Hamzah beberapa hari ini. Ada gelagat tidak beres, begitu firasat dari Kompasianer Zulfikar Akbar. Kemudian hanya dalam  hitungan hari, gelagat itu menguat dan Fahri dipecat.
Ya, PKS tentu saja memiliki alasan kuat saat mengambil sebuah keputusan. Hal itu juga mereka beberkan kepada insan media, dan dibaca oleh sebagian rakyat, dan juga kader-kader mereka sendiri.
Fahri meradang. Ia merasa dipermalukan setelah sekian lama ia ekstase di posisi sebagai wakil rakyat. Alhasil, ia pun melakukan berbagai macam cara untuk melawan. Dari mengungkit apa saja jasa-jasanya yang dirasakan olehnya telah dikubur, ia bangkitkan dari liang lahat.
Zulfikar melihat, ada semacam rintihan yang mirip dengan ratapan seorang istri yang merasa ditelantarkan begitu saja. Namun ini hanya sekadar wakil rakyat. Terpilih untuk bisa berada di Senayan karena memang dipercayakan rakyat.
Menurut ZUlfikar, jika selama ini merasa terhormat karena menjadi wakil rakyat, seharusnya Fahri tidak perlu merasa tidak terhormat ketika tidak lagi menjabat. Terkadang berdiri bersama rakyat di samping rakyat bisa jauh lebih terhormat dari pada di atas rakyat.
Artikel karya Zulfikar ini mendapat 373 reaksi dan 79 pembagian oleh para pengguna Facebook.