Mohon tunggu...
Kompasiana
Kompasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Akun Resmi

Akun resmi untuk informasi, pengumuman, dan segala hal terkait Kompasiana. Email: kompasiana@kompasiana.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Seberapa Penting Punya Banyak Akun Medsos?

27 April 2016   14:00 Diperbarui: 28 April 2016   02:37 709
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi media sosial. Maxmanroe.com

Zaman sekarang, dunia seolah dalam genggaman. Hanya dengan smartphone dan media sosial Anda bisa mengetahui apa saja yang terjadi di dunia.

Bukan hanya kabar teman, bahkan publik figur dan pejabat politik seperti presiden pun bisa Anda ketahui. Semua ada di media sosial.

Tidak ada batasan untuk menggunakan media sosial, siapa pun boleh menggunakan untuk kepentingan masing-masing meskipun harus berada dalam ranah yang positif. Bahkan Presiden Joko Widodo pun seringkali melakukan stalking medsos anak-anaknya.

Ada jutaan informasi tersebar di media sosial, tentu saja harus dengan bijak menyikapinya. Memilah dan memilih informasi apa saja yang benar dan dibutuhkan oleh pribadi kita.

Dengan banyaknya pilihan media sosial saat ini, tidak jarang orang-orang juga memiliki akun yang sangat beragam. Facebook, Twitter, hingga Path bukanlah nama-nama yang asing untuk kita. Tapi sebenarnya apakah penting memiliki banyak akun media sosial?

Beberapa waktu lalu Kompasiana juga tertarik melakukan jajak pendapat dengan melontarkan pernyataan "Punya banyak akun media sosial itu penting" pada halaman Pro Kontra. Dan hasilnya sebanyak 6 Kompasianer menyatakan sepakat dan 5 Kompasianer menyatakan tidak sepakat.

Andrey Capizta mengemukakan bahwa media sosial menjadi salah satu sumber dalam mendapatkan informasi di era digital ini. Memang benar, konten yang tidak terbatas membuat media sosial seolah memiliki jiwa sendiri untuk terus memuat informasi dari beragam sudut di dunia.

"Meskipun saya tidak memiliki banyak akun media sosial, namun jika ada orang yang memiliki banyak akun, tidak ada salahnya. Juga tidak ada ruginya. Semua bergantung pada kebutuhan masing-masing pengguna," tulis Andrey.

Menjamurnya media sosial memang tidak hanya berpengaruh pada gaya hidup masyarkat, tetapi juga pada kerja jurnalistik mulai dari pengumpulan hingga penyebaran berita. Tidak jarang media sosial pun dijadikan sumber berita.

Bahkan pegiat media sosial, Wisnu Nugroho menuturkan bahwa aliran informasi di media sosial memang seperti tidak bisa dibendung.

"Informasi di era media sosial membanjir. Kalau kita tahu banjir paling banyak isinya apa? Sampah. Sikap skeptis itu jadi saringan awal," ujar Wisnu dikutip dari Kompas.com

Senada dengan Andrey, Kompasianer Rosie Anna juga mengatakan bahwa memiliki banyak akun media sosial menjadi satu hal yang penting di era digital ini. Bahkan menurutnya, jika dilihat dari sudut pandang kebutuhan informasi maka media sosial adalah salah satu sumber yang bisa diperhitungkan.

"Dalam hal ini saya menganggap penting dari sudut pandang kebutuhan informasi yang objektif. Jika kita membutuhkan informasi yang objektif (sesuai dengan kenyataan) tentu kita tak bisa hanya percya pada apa yg disajikan oleh satu media saja," tulis Rosie.

Ia melanjutkan, terkadang informasi yang kita dapat dari media sosial A tidak menjadi representasi secara keseluruhan. Maka dibutuhkan pembanding semisal media sosial B. Karena itulah dibutuhkan beberapa akun media sosial yang berbeda.

Kendati demikian, tidak sedikit juga orang yang menyatakan bahwa memiliki banyak akun media sosial tidaklah penting. Contohnya Kompasianer Rizky C. Saragih. Ia menyatakan kontra pada pernyataan yang Kompasiana lontarkan.

Menurutnya, pada hakikatnya manusa adalah makhluk sosial. Namun lebih tepat apabila makhluk sosial itu diartikan sebagai manusia yang berkomunikasi dengan cara tatap muka secara langsung dan tidak setuju jika diartikan sebagai manusia yang memiliki banyak akun media sosial.

"Karena apa? Pendapat saya, semakin orang terlalu banyak memiliki akun media sosial akan semakin ia merasa nyaman dengan hanya 'bertatap muka' melewati jalur dunia maya. Niscayalah bersosialisasi dengan menggunakan sensor motorik yang menggerakan mulut dan tangan kita akan lebih efektif dan intim," tulis Rizky.

Media sosial memang seperti bermata ganda dan tajam. Satu sisi bisa dimanfaatkan untuk mencari informasi yang di butuhkan, di sisi lain malah bisa berimbas negatif dengan terlalu banyaknya informasi yang tersebar.

Memiliki pendapat serupa dengan Rizky, Jessica Pradipta juga tidak setuju dengan orang yang memiliki banyak akun media sosial. menurutnya, malah menjadi bumerang bagi diri sendiri dengan membuat penggunanya jadi anti-sosial.

"Saya setuju medsos itu penting, berperan memenuhi kebutuhan informasi dan komunikasi bahkan menyalurkan karya dan aspirasi. Namun sy kontra dengan kepemilikan akun medsos yang banyak. Selain jadi anti- sosial, cenderung pamer dan cari perhatian," tulis Jessica.

Ia menambahkan bahwa orang-orang sebaiknya memiliki akun media sosial sesuai kebutuhan saja. Jika terlalu banyak yang dimiliki tentu lebih banyak distorsi informasi yang akan menerpa pengguna. Dan ini bisa membuat pengguna tidak sadar dan malah terseret arus yang melenceng.

Media sosial tentu memiliki dua sisi yang berseberangan. Dengan media sosial kita bisa mendapat banyak informasi dan menunjukkan eksistensi diri. Tapi di sisi lain, media sosial juga terkadang jadi tempat untuk menyebarkan informasi yang sesat dan tidak objektif. Maka gunakanlah media sosial sesuai kebutuhan. Lantas, berapa banyak akun media sosial yang Anda miliki? (YUD)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun