Mohon tunggu...
Kompasiana
Kompasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Akun Resmi

Akun resmi untuk informasi, pengumuman, dan segala hal terkait Kompasiana. Email: kompasiana@kompasiana.com

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

7 Sudut Pandang Kompasianer di Balik Panama Papers

21 April 2016   13:30 Diperbarui: 21 April 2016   23:19 976
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Panama Papers adalah mahakarya ilusi. Ilusi yang begitu sempurna, begitu besar, yang mengambil alih sistem logika jutaan manusia, yang menghapus prinsip dasar keilmuan yakni skeptisme. Hakiki grafitasi tak akan ditemukan jika Newton tidak skeptis mempertanyakan penyebab kejatuhan si buah apel.

Ilusionis, menurut Dasanovi Gultom akan memberikan penikmatnya secuil perspektif kebenaran, dan kemudian mengubahnya menjadi mahakarya tipuan setelah mengambil alih logika dan cara berpikir audiens. Layaknya Wikileaks.

Panama Papers menjadi satu mahakarya ilusi bahkan jauh melampaui Wikileaks. Ini adalah sebuah karya apik dengan rencana sangat matang. Bayangkan saja informasi tersebut telah ada setahun di media jerman dengan jumlah dokumen yang mencengangkan, 11,5 juta dokumen.

Ilusi Panama Papers hanya ada satu solusi, yakni memberikan sepenuhnya aparat hukum untuk melakukan pembuktian indikasi yang mengarah kejahatan perusahaan offshore.

Perlu dicatat, sebelumnya pemerintah Indonesia telah menyatakan akan mengejar potensi pajak yang hilang di mancanegara, jadi pemerintah sudah miliki beberapa nama berdasarkan telaah undang-undang, bukannya atas dasar data Panama papers. (YUD)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun