Mohon tunggu...
Kompasiana
Kompasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Akun Resmi

Akun resmi untuk informasi, pengumuman, dan segala hal terkait Kompasiana. Email: kompasiana@kompasiana.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

6 Argumen soal "Bebek Nungging" Zaskia Gotik

11 April 2016   12:37 Diperbarui: 12 April 2016   11:44 1363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pancasila ukan gambar mati yang sekadar digunakan untuk proses kenegaraan. Jangan kita peduli pada Pancasila hanya ketika ada orang seperti Zaskia yang "menyindir" lambang kemakmuran ini.

2. Ketika Artis Kehabisan Bahan Candaan, Pancasila Jadi Sasaran

[caption caption="Zaskia Gotik mengadakan jumpa pers terkait kasus pelecehan lambang negara. KOMPAS.com/DIAN REINIS KUMAMPUNG"]

[/caption]Bisa jadi komunitas artis yang tampil setiap hari di televisi kehabisan bahan candaan. Itulah yang dikatakan Thamrin Dahlan dalam opininya. Ia menilai bahwa sudah ada satu pakem pasti dalam aksi panggung yang mereka pegang teguh, yaitu tidak akan mengulang bahan candaan panggung. Artinya, mereka harus selalu mencari bahan candaan baru agar pemirsa tidak bosan. Itulah salah satu ciri dinamis sebuah reality show, harus selalu menampilkan sesuatu yang baru dan terbarukan.

Thamrin menambahkan, selain itu persaingan antara industri televisi swasta juga kian kuat. Setiap televisi berusaha menggaet para pengiklan yang tentu saja agar bisa menghasilkan sebuah keuntungan materi. Alhasil, para produser sangat serius menggarap reality show sebagai tayangan yang katanya sangat disukai pemirsa. Namun, tidak jarang terjadi "kecelakaan" dalam tayangan ini seperti kasus yang menjerat Zaskia Gotik.

"Kecelakaan" seperti ini adalah risiko yang sudah seharusnya ditanggung oleh publik figur. Sepertinya kecelakaan ini kerap terjadi karena artis kondang ini kelelahan sementara sang produser atay tim kreatif bingung mencari dan menggali materi baru untuk disodorkan kepada pemirsa.

Meski demikian, sangat diperbolehkan untuk menghibur masyarakat, karena itulah profesi mereka sebagai artis. Namun satu hal yang harus diingat adalah, profesionalisme harus selalu dijaga. Dunia ini tidak bisu, hati-hati dalam menampilkan diri di sosial media.

3. Jangan Nangis Lagi, Neng Zaskia Gotik

Satu tulisan dengan gaya berbeda disuguhkan oleh Akhmad Zaenuddin. Ia mengatakan bahwa saat itu adalah masa-masa tersulit bagi Zaskia Gotik. Tak disangka, banyolan dengan maksud menghibur malah menjadi bumerang baginya. Perasaan menyesal, sedih, dan menyalahkan diri kala itu pasti berkecamuk dalam dirinya.

Satu penyesalan dan dalih yang menyatakan benar-benar "tidak tahu" kapan tepatnya tanggal proklamasi Indonesia berbunya dan sila ke lima Pancasila tidak banyak membantu untuk terbebas dari jerat hukum.

Menurut Akhmad, hukum pidana negara ini memang galak. Ia tidak mengenal kata "tidak tahu" dan tidak menganggapnya sebagai alasan pembenaran maupun alasan untuk memaafkan. Yang dapat menghapus perbuatan pidana, hanyalah hukuman.

Namun terlepas dari bagaimana citra Zaskia di mata masyarakat setelah kejadian ini, tidak ada salahnya jika melihat dari sudut pandang berbeda. Zaskia telah menghidupkan kembali arti "keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia". Di mana tidak perlu kita pungkiri bahkan hampir sebagian besar di antara kita banyak yang lupa dengan bunyinya.


4. Berkaca dari Zaskia Gotix, Akankah Program Televisi Berbenah Diri?

[caption caption="Denny Cagur, Ayu Ting ting dan Julia Perez menjalani pemeriksaan terkait kasus Zaskia Gotik. KOMPAS.COM/DIAN REINIS KUMAMPUNG"]

[/caption]Melihat perkembangan berita yang kala itu ramai soal pelecehan lambang negara yang dilakukan Zaskia Gotik, Kompasianer Tiyan Sutiyani mempertanyakan soal program televisi yang bersangkutan. Selama ini, Tiyan menilai bahwa program acara televisi sering membuat sebuah gimmick dengan tujuan menarik perhatian pemirsa. Walaupun kadang sering di luar konten program acara tersebut. Entah hanya mengejar rating atau kehabisan ide.

Tentu saja peristiwa ini menjadi satu teguran bagi pelaku industri hiburan terutama publik figur untuk lebih memperhatikan apa yang harus ditampilkan. Serta sudah saatnya program televisi berbenah diri. Sebagai penonton, Tiyan mengatakan bahwa ia sudah cukup lelah melihat program yang kini keluar dari konten acara yang disuguhkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun