Mohon tunggu...
Kompasiana
Kompasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Akun Resmi

Akun resmi untuk informasi, pengumuman, dan segala hal terkait Kompasiana. Email: kompasiana@kompasiana.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

5 Ulasan di Hari Perempuan Internasional

3 April 2016   14:12 Diperbarui: 8 Maret 2017   22:00 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ia menilai keterpurukan kaum perempuan sejak orde baru terus berlanjut bahkan ke era reformasi. Pada iklan televisi banyak ditayangkan "kemolekan" perempuan sebagai komoditi sekaligus sasaran produk yang hendak dipasarkan. Ditambah lagi sinetron-sinetron yang menampilkan sosok perempuan sebagai kaum diagungkan.

Sedangkan pada kenyataannya, di pabrik-pabrik maish banyak buruh perempuan yang mendapatkan perlakuakn tidak menyenangkan bahkan menjadi penindasan ganda. Hak-hak perempuan yang seharusnya didapatkan sebagai seorang buruh belum di dapat. Hal-hal negatif inilah yang masih menghampiri kaum perempuan di Indonesia saat ini.

5. Catatan di Hari Perempuan Internasional

[caption caption="Walikota Makassar ikut rayakan Hari Perempuan Internasional. Sumber: tribunnews.com"]

[/caption]Kompasianer Selvi Diana Meilinda memiliki pandangan yang berbeda soal Hari Perempuan Internasional ini. Menurutnya, ucapan-ucapan pada hari perempuan yang dilontarkan berbagai pihak jangan sampai membuat kaum hawa terlena. Jangan merasa bangga karena sejatinya Hari Perempuan Internasional ini adalah sebuah peringatan. Peringatan yang mengingatkan wanita bahwa masih banyak perempuan di luar sana yang hak-haknya masih dirampas.

Meski tidak sedikit perempuan yang haknya dirampas, ia juga memiliki pandangan bahwa banyak juga kaum hawa yang malah berperilaku buruk. Menurutnya konteks benar-salah, baik-buruk sejatinya tidak melihat jenis kelamin. Selama ini publik lebih banyak melihat sisi buruk ada pada laki-laik atau pria. Padahal perempuan juga tidak selamanya baik dan benar.

Ia juga menilai, perempuan dilahirkan tidaklah untuk berseteru dengan laki-laki untuk memperebutkan hak. Perempuan yang berjuang di masa sekarang adalah bagaimana perempuan bisa menempatkan diri dengan baik.

---

Wanita sejatinya diciptakan untuk bersanding dengan pria. Tidak untuk menjadi bawahan, juga tidak untuk menempati strata yang lebih tinggi, juga tidak untuk saling bersaing. Wanita dan pria tercipta agar saling melengkapi satu sama lain. Keduanya memiliki hak dan kewajiban yang berbeda namun tetap setara. Dan tentu saja pada dasarnya pria diciptakan untuk dapat melindungi wanita dan wanita diciptakan agar ia mau berjuang untuk berjalan beriringan dengan pria. (YUD)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun