Pada 9 Maret 2016 lalu Indonesia menyambut fenomena alam yang sangat jarang terjadi. Fenomena ini adalah gerhana matahari total dan Indonesia menjadi negara yang beruntung karena dilewati gerhana matahari total. Wilayah yang dilewati gerhana matahari total ini antara lain Bengkulu, Palembang, Jambi, Bangka Belitung, Palangkaraya, Sampit, Balikpapan, Kalimantan Barat, Palu, Poso, Luwuk, Sulawesi Barat, Ternate, dan Halmahera.
Momen ini tentu dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh berbagai pihak, baik instansi yang mendalami ilmu pengetahuan & sains, pemerintah, maupun organisasiyang bergerak dalam bidang pariwisata. Memang, momen seperti ini sangat jarang terjadi di Indonesia.
Antusiasme warga juga tidak kalah atraktif. Berbagai hal dilakukan sebagai persiapan menyambut fenomena langka ini. Fotografer bersiap mengabadikan gambar, astronom bersiap menyaksikan pergerakan bintang, bahkan peneliti bersiap mengamati perubahan perilaku hewan dan tumbuhan ketika gerhana terjadi. Semua dilakukan dalam menyambut momen langka ini.
9 Maret juga bertepatan dengan Hari Raya Nyepi. Tentu saja dua momen besar yang datang bersamaan pada tahun ini membuat semakin langka dan pantas untuk diabadikan. Kompasianer juga memiliki cara sendiri dalam mengabadikan momen langka ini. Berbagai opini dan pengalaman menyambut gerhana dan Hari Nyepi dituangkan dalam tulisan dengan gaya bervariasi. Berikut ini adalah 10 pesan dan kesan yang didapat dari momen gerhana matahari total yang merupakan hasil rangkuman topik pilihan Gerhana Matahari Total.
1. Kenangan Menyeruak di Balik Gerhana Matahari Total
Kenang-kenangan itu adalah sebuah foto matahari yang tertutup bulan. Memang jika dilihat sekilas tidak ada yang istimewa dari foto tersebut. Namun, kisah di baliknya yang membuat foto ini menjadi sangat berkesan. 33 tahun lalu saat gerhana terjadi tidak banyak orang yang berani memandang fenomena alam ini. Memang saat itu pemerintah melarang masyarakat untuk keluar rumah dan memandang langsung gerhana karena dapat menyebabkan kebutaan. Bagaimana seorang fotografer dapat merekam kejadian ini 33 tahun silam adalah hal yang teramat istimewa kala itu.
2. Indahnya Toleransi di Bali: Umat Muslim Dapat Menjalankan Shalat Gerhana saat Nyepi
Gerhana matahari total 9 Maret lalu bertepatan dengan hari besar umat Hindu. Di Denpasar, Bali, toleransi umat beragama terlihat sangat kental saat momen ini terjadi. Kompasianer Herdian Armandhani menuliskan bagaimana umat muslim dan Hindu saling menjaga kerukunan.
Bagi umat muslim, saat gerhana terjadi sangat disarankan untuk melakukan shalat gerhana. Di salah satu masjid di Kota Denpasar, terlihat pemandangan menarik. Meski umat Hindu sedang merayakan Nyepi dan tidak boleh ada kebisingan di sekitar mereka, umat muslim tetap diizinkan melakukan ibadah sunahnya. Bahkan, shalat gerhana dilakukan dengan khidmat dan dijaga oleh Pecalang (polisi adat Bali).
3. Pemburu Gerhana Matahari Total Tingkatkan Pariwisata
Fenomena alam ini mengundang banyak wisatawan datang ke Indonesia. Tentu saja ini menjadi berkat tersendiri untuk pariwisata Indonesia. Bukan hanya dari segi ekonomi, tapi juga budaya. Indonesia dapat memanfaatkan momen ini untuk mempromosikan segala budayanya kepada wisatawan mancanegara.
4. Adakah Hubungan Antara Nyepi dan Gerhana Matahari?
Kompasianer MJK Riau memberikan pengetahuan baru untuk kita. Dalam artikelnya ia membahas korelasi antara gerhana matahari total dan Hari Raya Nyepi dengan bahasa yang sangat mudah dicerna.
Nyepi merupakan awal tahun pada kalender Saka. Kalender ini terbilang unik karena menggabungkan kalender matahari dan bulan. Menurutnya, kalender ini sangat konsekuen dalam menghitung satu tahun matahari "mengelilingi" bumi dan penentuan awal bulan berdasarkan posisi bulan yang mengelilingi bumi. Maka tahun baru Saka ditentukan saat matahari, bulan, dan bumi berada pada posisi yang bersamaan, tepat seperti gerhana matahari terjadi.
5. Nonton Gerhana Matahari Lewat Gambar Tulang Patah
Melihat gerhana dari foto patah tulang. Sumber: kompasianer Eddy Roesdiono
Ada juga pengalaman unik dari Kompasianer Eddy Roesdiono saat melihat gerhana matahari. Meski di tempatnya tinggal tidak bisa menikmati gerhana matahari total, ia tetap menyambut fenomena ini dengan berbagai persiapan.
Sejumlah alat ia siapkan seperti Pinhole Box untuk memantau posisi bulan dan matahari. Yang unik adalah ada juga orang-orang yang menggunakan hasil foto X-ray (rontgen) untuk melihat posisi matahari. Ada juga yang menggunakan hasil foto X-ray pada bagian dada dan ada juga hasil foto tulang patah. Alhasil, ada masyarakat yang menikmati gerhana dengan latar tulang yang patah.
6. Keseruan Nonton Gerhana Matahari Total di Planetarium
Siapa yang tidak ingin menyaksikan fenomena langka ini? Setiap orang yang memiliki kesempatan tentu ingin melihat secara langsung kejadian alam 33 tahun sekali ini. Sama seperti Muthiah Alhasany. Gerhana matahari 9 Maret lalu menarik perhatiannya untuk menyaksikan secara langsung. Ia kemudian memutuskan untuk pergi ke Planetarium Jakarta.
Dalam laporannya terlihat bagaimana antusiasme warga Jakarta akan fenomena ini. Planetarium sangat ramai dan padat. Kemudian orang-orang semakin berebut panggung utama untuk mendapatkan pandangan terbaik saat gerhana terjadi. Laporan ini dikemas dengan sangat menarik dalam satu tulisan beserta dokumentasinya.
7. Di Balik Tampilan Google Doodle Gerhana Matahari di Atas Indonesia
Ia menilai Google mampu membaca tema dan topik paling hangat, yaitu gerhana matahari total. Kemudian, animasi Google Doodle menceritakan bumi yang terlihat gembira dilindungi oleh teman setianya (bulan) dari sengatan matahari. Menurutnya, Google sangat piawai melihat tema yang sedang naik daun dan mengemasnya dalam konsep menarik.
8. Menatap Gerhana dari Puncak Tingtingon
Nama bukit itu disebut Puncak Tingtingon, Rurukan Tomohon. Lokasinya tidak jauh dari Gunung Mahawu, Sulawesi. Menurut Tri, puncak ini menyerupai tempat wisata Tebing Keraton yang ada di Kota Bandung. Berdasarkan informasi, lokasi ini menjadi salah satu spot favorit para pemburu sunrise. Karena itulah ia memutuskan untuk melihat gerhana matahari di tempat ini.
Saat gerhana terjadi, hawa udara di sana berubah dingin dan sejuk. Pengunjung juga memperlihatkan reaksi yang bermacam-macam. Ada yang bercakap-cakap, berdoa, dan sebagainya.
9. Pengalaman Lalu Menjelang GMT 11 Juni 1983
33 tahun lalu pernah terjadi fenomena serupa. Gerhana matahari total melewati beberapa wilayah di Indonesia. Namun, saat itu sangat berbanding terbalik dengan kondisi sekarang. Daniel H.T. adalah salah satu saksi sejarah itu. Kala itu saat gerhana terjadi, Soeharto masih menduduki kepemimpinan tertinggi di Indonesia.
Ketika itu pemerintah menyerukan agar masyarakat tidak keluar rumah dan tidak memandang langsung gerhana karena dapat menyebabkan kebutaan. Suasana pun terasa begitu mencekam seolah ada bahaya mengancam. Menurut Daniel, ketika itu sumber utama informasi ini datang dari Menteri Penerangan Harmoko. Kondisinya sangat berbeda dengan sekarang. Informasi semakin terbuka, teknologi semakin maju dan masyarakat semakin cerdas. Hal itulah yang membedakan kondisi 33 tahun lalu dengan 9 Maret 2016.
10. Dua Pesan dari Gerhana Matahari Total
Pesan spiritual maksudnya adalah fenomena gerhana matahari total ini merupakan tanda-tanda kebesaran Tuhan dan sebagai manusia kita wajib meyakininya. Sementara itu, pesan sains adalah dengan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, gerhana matahari total tentu menjadi sebuah kejadian alam yang dapat diteliti. Dengan teknologi yang semakin maju, manusia dapat meneliti dan memperkirakan kapan terjadi gerhana berikutnya dan wilayah mana saja yang akan dilewati.
---
Gerhana matahari total adalah salah satu fenomena alam yang jarang terjadi, apalagi fenomena gerhana kemarin terjadi bersamaan dengan Hari Raya Nyepi yang dirayakan oleh umat Hindu.Â
Tentu saja sebagai manusia kita patut bersyukur akan adanya dua kejadian besar secara bersamaan ini karena kecil kemungkinan momen bersamaan ini dapat terjadi untuk ke dua kalinya. (YUD)Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H