[caption caption="Ketepatan KPI dalam melakukan sensor dipertanyakan. Sumber: megapolitan.kompas.com"]
Lebih lanjut Sam mengatakan ada solusi yang bisa ditempuh dari polemik ini. Kuncinya ada pada dua pihak, yaitu pemerintah dan masyarakat. Pemerintah melalui lembaga terkait seperti KPI harus melakukan sensor secara adil. Masyarakat juga harus ikut mengontrol proses sensor ini. Masyarakat harus bisa memilih tayangan mana saja yang seharusnya mendapat sensor KPI dan tayangan mana yang bisa lolos.
5. Sensor Televisi Cerminan Bangsa
[caption caption="Komisioner KPI beraudiensi dengan masyarakat. Sumber: megapolitan.kompas.com"]
Mengenai pertimbangan kebijakan sensor tentu KPI yang lebih tahu banyak. Sebut saja pada kasus sensor Spongebob di mana seekor tupai yang mengenakan bikini diblur gambarnya. Jika dipikir ulang, siapa sebenarnya yang berpikiran kotor melihat seekor tupai mengenakan bikini? Tentu kebijakan ini hanya KPI yang tahu. Bahkan ada beberapa adegan dalam sebuah acara kebudayaan yang mendapat sensor. Menurut Gede, sensor yang dilakukan selama ini adalah cerminan dari bangsa Indonesia. Sensor ini mencerminkan kemunafikan, nasionalisme buta, dan hanya menikmati acara tidak bermutu ketimbang hal yang masuk logika.
----
KPI sejatinya memiliki fungsi untuk melakukan sensor pada tayangan-tayangan yang tidak layak dipertontonkan oleh stasiun televisi. Namun, lembaga ini juga sering luput dalam melakukan penyensoran. Maka dari itu, dibutuhkan peran serta masyarakat untuk ikut mengawasi acara-acara yang ditayangkan oleh stasiun televisi di negeri ini. Kritik yang membangun juga perlu dilontarkan agar lembaga ini terus dapat memberikan kinerja maksimal demi menjaga moral bangsa agar tidak terpengaruh oleh sisi negatif dunia penyiaran. (yud)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H