Mohon tunggu...
Kompasiana
Kompasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Akun Resmi

Akun resmi untuk informasi, pengumuman, dan segala hal terkait Kompasiana. Email: kompasiana@kompasiana.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

10 Apresiasi atas Tidak Majunya Ridwan Kamil ke DKI-1

13 Maret 2016   14:53 Diperbarui: 13 Maret 2016   15:01 807
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dwi Purnawan memiliki tulisan yang menarik. Dalam judul artikelnya ia mengatakan bahwa Emil jadi ke Jakarta. Memang jadi, tetapi bukan sebagai bakal calon gubernur. Meski demikian, dalam artikelnya ia menanggapi batalnya pencalonan Ridwan Kamil menuju DKI 1 berdasarkan beberapa alasan. Pertama, Indonesia bukan hanya Jakarta; kedua adalah restu keluarga; dan ketiga adalah tanggung jawab. Ia juga menganalogikan pencalonan gubernur ini seperti masalah percintaan remaja. "Fokus saja dengan si dia, karena bisa jadi dialah pelabuhan terakhir cintamu," begitu katanya.

8. Jalan Memutar Ridwan Kamil Menuju RI 1

[caption caption="Wali Kota Baandung Ridwan Kamil. (KOMPAS.com/DENDI RAMDHANI)"]

[/caption]Wigianto memiliki pandangan yang berbeda. Dalam tulisannya ia menganggap batalnya pencalonan Ridwan Kamil ke DKI adalah jalan memutar untuk menjadi RI 1. Ia menilai bahwa Ahok belum cukup terlihat aman untuk terpilih kembali dan Ridwan Kamil memiliki peluang besar untuk mengalahkannya. Namun, jika Ridwan Kamil benar-benar terpilih, hal ini malah akan menjadi titik anjloknya karier Emil di kancah politik. Ia menganggap bahwa Ahok telah melakukan gebrakan di Jakarta. Oleh karena itu, Emil harus bisa melakukan lebih daripada Ahok. Namun, jika gagal, karier politiknya kemudian akan tenggelam.

9. Siapa yang Senang Ridwan Kamil Mundur dalam Pilkada 2017?

Kompasianer Syaripudin Zuhri sangat menyayangkan batalnya pencalonan Ridwan Kamil sebagai calon gubernur DKI. Ia mengatakan magnet kuat Pilkada 2017 yang dinanti sudah lenyap ditelan bumi. Ia menilai Ridwan Kamil adalah sosok yang dapat menyaingi elektabilitas Ahok dalam Pilkada dan tentu saja akan menyuguhkan pertunjukan politik yang panas dan seru. Sayangnya, batalnya pencalonan Emil membuat beberapa pihak merasa diuntungkan.

Menurut Syaripudin Zuhri, pihak pertama yang diuntungkan tentu saja Ahok yang kehilangan saingan beratnya. Kemudian pihak kedua adalah teman-teman Ahok yang juga diuntungkan dengan hilangnya satu saingan berat dari perebutan mahkota DKI 1. Dan pihak lain yang akan senang ketika Emil mundur menurutnya adalah para pemilik modal besar. Ia mengatakan, jika Ahok tetap menjadi gubernur DKI, proyek besar akan terus berjalan dan penanam modal pun akan terus berdatangan.

10. Nasihat Prabowo Subianto Pengaruhi Keputusan Politik Ridwan Kamil?

[caption caption="Prabowo Subianto dan Ridwan Kamil saat bersalaman di Hotel Panghegar, Bandung, Jawa Barat, Kamis, (5/6/2014). (KOMPAS.com/Rio Kuswandi)"]

[/caption]Kompasianer Webe memiliki pandangan khusus di balik keputusan Ridwan Kamil yang tidak maju ke Pilkada DKI Jakarta. Ia memiliki pandangan bahwa Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto memberikan nasihat-nasihat politik kepada RIdwan Kamil. Salah satunya menjadi pertimbangan Emil untuk membuat keputusan ini. Webe menilai Partai Gerindra memerlukan tembakan jitu dengan perhitungan matang, terutama dalam peluang. Jika Emil maju ke DKI, hal tersebut adalah bentuk spekulasi politik dan secara otomatis kursi kepemimpinan Kota Bandung harus dilepaskannya. Inilah perhitungan yang malah membuat partai menjadi bimbang.

--

Itulah 10 apresiasi Kompasianer terhadap keputusan mundurnya Ridwan Kamil dari daftar nama bakal calon Gubernur DKI Jakarta. Jika ditelaah memang tidak menutup kemungkinan nama Ridwan Kamil bisa menjadi pesaing berat Ahok dan bakal calon lainnya dalam perbutan kursi DKI-1. Namun, mundurnya Ridwan Kamil bukan berarti keseruan pertandingan politik untuk menjadi orang nomor satu di Jakarta akan berkurang. Masih ada nama-nama bakal calon lainnya yang dapat memanaskan persaingan ini. Kita lihat saja nanti siapa yang akan terus maju secara konsisten dan menjadi Gubernur DKI Jakarta. (yud) 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun