Dwi Purnawan memiliki tulisan yang menarik. Dalam judul artikelnya ia mengatakan bahwa Emil jadi ke Jakarta. Memang jadi, tetapi bukan sebagai bakal calon gubernur. Meski demikian, dalam artikelnya ia menanggapi batalnya pencalonan Ridwan Kamil menuju DKI 1 berdasarkan beberapa alasan. Pertama, Indonesia bukan hanya Jakarta; kedua adalah restu keluarga; dan ketiga adalah tanggung jawab. Ia juga menganalogikan pencalonan gubernur ini seperti masalah percintaan remaja. "Fokus saja dengan si dia, karena bisa jadi dialah pelabuhan terakhir cintamu," begitu katanya.
8. Jalan Memutar Ridwan Kamil Menuju RI 1
[caption caption="Wali Kota Baandung Ridwan Kamil. (KOMPAS.com/DENDI RAMDHANI)"]
9. Siapa yang Senang Ridwan Kamil Mundur dalam Pilkada 2017?
Kompasianer Syaripudin Zuhri sangat menyayangkan batalnya pencalonan Ridwan Kamil sebagai calon gubernur DKI. Ia mengatakan magnet kuat Pilkada 2017 yang dinanti sudah lenyap ditelan bumi. Ia menilai Ridwan Kamil adalah sosok yang dapat menyaingi elektabilitas Ahok dalam Pilkada dan tentu saja akan menyuguhkan pertunjukan politik yang panas dan seru. Sayangnya, batalnya pencalonan Emil membuat beberapa pihak merasa diuntungkan.
Menurut Syaripudin Zuhri, pihak pertama yang diuntungkan tentu saja Ahok yang kehilangan saingan beratnya. Kemudian pihak kedua adalah teman-teman Ahok yang juga diuntungkan dengan hilangnya satu saingan berat dari perebutan mahkota DKI 1. Dan pihak lain yang akan senang ketika Emil mundur menurutnya adalah para pemilik modal besar. Ia mengatakan, jika Ahok tetap menjadi gubernur DKI, proyek besar akan terus berjalan dan penanam modal pun akan terus berdatangan.
10. Nasihat Prabowo Subianto Pengaruhi Keputusan Politik Ridwan Kamil?
[caption caption="Prabowo Subianto dan Ridwan Kamil saat bersalaman di Hotel Panghegar, Bandung, Jawa Barat, Kamis, (5/6/2014). (KOMPAS.com/Rio Kuswandi)"]
--
Itulah 10 apresiasi Kompasianer terhadap keputusan mundurnya Ridwan Kamil dari daftar nama bakal calon Gubernur DKI Jakarta. Jika ditelaah memang tidak menutup kemungkinan nama Ridwan Kamil bisa menjadi pesaing berat Ahok dan bakal calon lainnya dalam perbutan kursi DKI-1. Namun, mundurnya Ridwan Kamil bukan berarti keseruan pertandingan politik untuk menjadi orang nomor satu di Jakarta akan berkurang. Masih ada nama-nama bakal calon lainnya yang dapat memanaskan persaingan ini. Kita lihat saja nanti siapa yang akan terus maju secara konsisten dan menjadi Gubernur DKI Jakarta. (yud)Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H