Mohon tunggu...
Kompasiana
Kompasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Akun Resmi

Akun resmi untuk informasi, pengumuman, dan segala hal terkait Kompasiana. Email: kompasiana@kompasiana.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

6 Penolakan Dilarang Beroperasinya Ojek dan Taksi Online

24 Januari 2016   19:42 Diperbarui: 31 Maret 2016   14:53 970
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun yang menjadi persoalan adalah ketika Department of Motor Vehicles (DMV) negara bagian California mengeluarkan draft regulasi yang tidak memasukkan Driverless Car sebagai kendaraan yang diakui. Driverless car adalan mobil tanpa pengemudi.

"Regulasi ini akan berimplikasi Google Car tidak diperkenankan dipakai di jalan raya. Chris Urmson, salah satu petinggi Google yang membawahi divisi driverless car menyayangkan hal ini. Driverless car ciptaan Google ini tidak akan bisa memanfaatkan hasil maksimal rancangan olah pikir orang orang brilian di Google."

***

Bila kita sepakat bahwa dalam dunia di mana waktu adalah lingkaran, seperti halnya Alan Lightman utarakan dalam novel pertamanya, Einstein’s Dreams: setiap jabat tangan, setiap ciuman, setiap kelahiran, setiap kata akan berulang persis.

Sudah tentu Endang Pelung tidak paham hal-hal yang dimaksud itu. Satu-satunya yang dipahami adalah tetap menjadi tukang ojek, apa pun yang terjadi. Mengantar-jemput penumpang atau barang dan sembari berharap: semuanya terulang kembali, setiap hari. Sebab di rumah, ada keluarga yang mesti dinafkahi. Walau suatu saat pemerintah akan melarangnya, sebagaimana dulu terulang lagi. Dan tukang ojek, tak ayalnya seperti arca yang hanya bisa mengingat riwayatnya terdahulu. [HAY] 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun