Mohon tunggu...
Kompasiana
Kompasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Akun Resmi

Akun resmi untuk informasi, pengumuman, dan segala hal terkait Kompasiana. Email: kompasiana@kompasiana.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

10 Efek "Rajawali Ngepret" ala Rizal Ramli

13 September 2015   20:28 Diperbarui: 14 September 2015   09:26 3613
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Menteri Rizal Ramli - Kompas.com"][/caption]

Nama Rizal Ramli kembali muncul ke publik saat terpilih sebagai menteri koordinator bidang kemaritiman RI, menggantikan Indroyono Susilo melalui reshuffle kabinet yang diumumkan oleh Presiden Joko Widodo pada Rabu, 12 Agustus 2015.

Sebelum bergabung ke dalam kabinet kerja, Mantan Menko Perekonomian di era Presiden Gus Dur ini dikenal vokal dalam mengkritik pemerintahan Jokowi-JK. Sifat kontroversialnya pun berlanjut selang sehari menjadi menteri, ketika Rizal menghantam Corporate Strategy Garuda Indonesia mengenai pembelian pesawat jarak jauh. Tidak hanya itu, karena kedekatannya dengan artis Cornelia Agatha, ia menjadi bahan omongan di media dan akhir-akhir ini. Pun Rizal pernah dikabarkan terlibat perseteruan dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla karena dianggap mengkritik secara terbuka proyek prestisius pembangunan pembangkit listrik 35.000 Megawatt.

Dari mengkritik hingga bekerja, itulah Rizal Ramli. Ada sekian banyak kritik yang disampaikannya terkait kebijakan. Ada yang ditanggapi, ada pula yang tidak diacuhkan. Ada yang dipertahankan, ada pula yang diralatnya secara terang-terangan. Seperti ketika ia mengkritik adanya mafia token listrik yang akhirnya ia ralat seusai rapat Badan Anggaran DPR RI pada Rabu (9/9/2015) lalu.

Inilah 10 efek rajawali ngepret Rizal Ramli sebelum dan setelah menjabat sebagai menko kemaritiman dan sumber daya Republik Indonesia yang tertuang dalam opini selama bulan Agustus s/d September 2015. Baca artikel-artikel lainnya seputar manuver Rizal Ramli di sini

1. Reshuffle Kabinet: Jokowi Lakukan Konsolidasi Politik untuk Ekonomi

Menurut Ninoy N Karundeng, Pergantian Rachmat Gobel tepat karena dia cenderung lemah dalam menentukan prioritas kerja. Kasus dwelling time Pelabuhan Tanjung Priok sebagai salah satu kegagalan totalnya. Masuknya Rizal Ramli juga fenomenal. Rizal yang pernah menyebut para menteri Presiden Jokowi KW3 kini bergabung dengan para KW3. Rizal yang Ori diharapkan mampu membantu meningkatkan perekonomian bersama Darmin Nasution. Selain itu, ini merupakan ajang yang kesekian kalinya Rizal Ramli untuk membuktikan segala kritik yang pernah dilontarkannya.

2. Rizal Ramli Masuk dan Mengaum, Rini dan Sudirman Terpojok, Jokowi Tetap Berburu Utang

Melihat latar belakangnya yang kerap mengkritik, ketika sudah diangkat menjadi menteri, ada harapan besar Rizal Ramli untuk membuktikan segala omongannya. Dalam upayanya memperbaiki kinerja, harusnya ada kebersamaan. Sayangnya, menurut Asaaro Lahagu, seperti yang sudah-sudah, Rizal dikenal kurang mampu menjaga “team work” dengan yang lain. Peran penting Jokowi dalam menjaga/mengawasi Rizal dalam kabinet menjadi hal yang “cukup” penting.

3. Rizal Ramli: Saatnya Anda Bekerja Bukan Mengkritik

Bagi Aldy M. Aripin, terlepas dari adanya taktik dan intrik di antara para pembantu presiden, sebaik-baiknya bagi seorang Rizal Ramli segera melakukan konsolidasi dengan pihak-pihak terkait dalam mengemban amanat dari Presiden Jokowi, apalagi Rizal Ramli mengakui bahwa presiden memilihnya sebagai menko kemaritiman karena permintaan rakyat. Logika sederhananya, turuti kemauan rakyat, bukan kemauan dan ego pribadi, karena kehadirannya sebagai menko kemaritiman adalah kehendak rakyat.

4. Rizal Ramli "Off Side" tapi Ada Benarnya

Saya kira kita sepakat, niat baik jika disampaikan dengan cara yang “kurang baik/etis” hanya akan melahirkan asumsi yang salah. Jadi menurut Hendi Setiawan apa yang dilakukan Rizal Ramli sebenarnya baik dengan segala kritiknya akan tetapi teknik penyampaiannya yang keliru.

5. "Dwelling Time" Era Rizal Ramli, seperti Apa?

Penanganan dwelling time yang sampai-sampai menimbulkan konflik antarlembaga dan departemen, antarpejabat negara dan pejabat BUMN, maka setelah masalah ini agak "dingin", Menko Maritim yang baru berpendapat bahwa ada tujuh langkah yang akan diambil nantinya. Bagi Anto Medan, langkah-langkah Pak Rizal Ramli inilah yang paling sistematis dan terurut terungkap di media-media dibanding dengan pejabat lainnya

6. Baru Sehari Jadi Menteri, Rizal Ramli Sudah Memancing Perselisihan

Baru sehari menjadi menteri, Rizal sudah menuai selisih dengan Menteri yang lain. Daniel H.T dalam artikelnya ini memberikan gambaran kepada kita bagaimana kontroversi yang dilakukan Rizal Ramli ketika baru diangkat menjadi menteri. Rizal Ramli “sudah mampu” memancing “perselisihan” di Kabinet Kerja Jokowi itu. Saat Menteri BUMN Rini Soemarno yang mendengar pernyataan Rizal Ramli itu terpancing emosinya dengan mengatakan, tidak boleh ada pihak yang mencampuri urusan bisnis PT Garuda Indonesia Tbl, selain Menko Perekonomian dengan posisi bahwa Kementerian Keuangan bertindak selaku pemegang saham perusahaan milik negara, dan Kementerian BUMN sebagai kuasa pemegang saham.

7. Rizal Ramli atau Faisal Basri yang Benar?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun