Mohon tunggu...
Kompasiana
Kompasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Akun Resmi

Akun resmi untuk informasi, pengumuman, dan segala hal terkait Kompasiana. Email: kompasiana@kompasiana.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

KAA ke-60, Bandung Mendadak Bahagia

7 Juni 2015   02:43 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:32 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_419090" align="aligncenter" width="560" caption="aacc2015.co.id"][/caption] Peringatan ke-60 KAA pada 19 sampai 24 April 2015 silam telah menarik perhatian masyarakat Indonesia dan pastinya delegasi dari negara-negara peserta KAA. Euforia Konferensi yang dilaksanakan di Bandung dan Jakarta ini tak terbendung. Dari persiapan gedung hingga kota tempat pelaksanaan KAA seperti pemasangan bendera negara, spanduk, dan umbul-umbul, isu-isu yang akan dibahas para delegasi, hingga persiapan acara-acara pendukung seperti Asian African Carnival dan Asia Africa Business Summit sukses digelar dengan meriah. Topik pilihan yang Kompasiana buat pada 22 April 2015 ini diwarnai beragam tulisan Kompasianer tentang Keriaan peringatan Konferensi Asia Afrika ke-60. Kompasiana memilih 10 artikel menarik dari topik pilihan terkait perhelatan akbar ini. Berikut adalah 10 artikel terbaik pilihan Kompasiana terkait keriaan KAA ke-60.

1. KAA 60: Bandung Mendadak Bahagia

[caption id="attachment_418490" align="aligncenter" width="512" caption="Jelang peringatan ke-60 KAA, Bandung dipercantik. (Sumber gambar: Thamrin Sonata)"]

14320201031920726123
14320201031920726123
[/caption] Dalam artikelnya, Thamrin Sonata menceritakan suasana Kota Bandung yang bahagia karena menjadi tempat acara puncak diselenggarakannya Peringatan KAA ke-60. Beliau Menelusuri jalan-jalan kenangan yang pernah dilakukan oleh Bung Karno, Jawaharlal Nehru, Kamal Abdul Nasser, Zou Enlai, Norodom Sihanouk, Sintaro Abe dan tokoh Asia-Afrika tahun 1955 di Jalan Asia Afrika, Bandung. Dalam menyambut Peringatan KAA ke-60, kawasan ini disulap menjadi pusat berkumpulnya warga Bandung yang menyambut antusiasme perhelatan ini meskipun berhias dalam waktu yang terbilang singkat dalam menyambut perhelatan akbar ini.

2. KAA 2015: Serius dan Ceria

[caption id="attachment_418491" align="aligncenter" width="560" caption="Museum Konferensi Asia Afrika (Sumber gambar: Sofian Munawar)"]

1432020431326876345
1432020431326876345
[/caption]

Diawali dengan kilas balik KAA yang diselenggarakan tahun 1955, Sofian Munawar Asgart menceritakan keceriaan dalam kegiatan-kegiatan lain yang disiapkan Walikota Bandung, Ridwan Kamil, dalam memeriahkan Peringatan Konferensi Asia Afrika ke-60 di Bandung yang merupakan event formal atau acara yang terbilang serius. Selain atraksi budaya seperti tarian tradisional, parade wayang dan angklung juga ikut memeriahkan perhelatan ini. Keceriaan lain di Bandung juga terpancar saat rombongan konvoi bus bertingkat melintasi dan menyambut warga di tengah keramaian pusat Kota Bandung.

 

3.  Bandung Bersolek, Jakarta Mengumbar Senyum

[caption id="attachment_418492" align="aligncenter" width="558" caption="Jln. Asia Afrika, Bandung (Sumber gambar: Rio Manalu)"]

14320204531858207301
14320204531858207301
[/caption]

Rio Manalu memaparkan bahwa di balik berhiasnya Bandung dan Jakarta dalam menyambut Peringatan Konferensi Asia Afrika ke-60 ada tujuan baik demi citra positif di mata dunia. Jakarta sebagai representasi Indonesia pastinya akan diperhitungkan dalam bidang industri dan perdagangan. Bandung juga akan selalu diingat sebagai kota yang bersejarah karena KAA diselenggarakan di sana tahun 1955. Kota ramah lingkungan dan ramah HAM juga merupakan julukan baru Bandung yang didapat setelah sukses menjamu para tamu perhelatan akbar ini.

4. Oleh-oleh Dari Konferensi Asia-Afrika untuk Dunia Internasional

[caption id="attachment_418493" align="aligncenter" width="539" caption="Ilustrasi: Kompas Print"]

1432020471868746710
1432020471868746710
[/caption] Di samping kemeriahan acara-acara menyambut Peringatan KAA ke-60, pesona cincin dan aksesori dari batu akik yang menjadi cinderamata untuk para delegasi negara-negara peserta KAA diceritakan Agus Oloan. Batu akik jenis pancawarna yang sedang tren saat ini coba diperkenalkan ke dunia internasional dengan menjadikannya kenang-kenangan Peringatan KAA ini. Suvenir dari batu akik ini sendiri diharapkan bisa menjadi salah satu ciri khas budaya Indonesia di dunia internasional.

 

5. KAA ke-60, dari Ngaleut hingga Angklung for The World

[caption id="attachment_419057" align="aligncenter" width="576" caption="Angklung for The World. (Sumber foto: Fajr Muchtar)"]

14321810071882407757
14321810071882407757
[/caption]

Di tengah lautan manusia, Fajr Muchtar sangat menikmati indahnya Kota Bandung yang romantis seperti layaknya di Paris. Selain jalan-jalan bersama di pusat keramaian Bandung atau yang dikenal dengan istilah ngaleut, beliau juga menarasikan keikutsertaannya dalam parade angklung dalam menyambut Peringatan Konferensi Asia Afrika ke-60. Parade angklung yang bertajuk “Angklung for The World” juga semakin menambah keriaan KAA. Semua orang yang berpartisipasi dalam parade ini sangat gembira bisa memecahkan rekor bersama 20 puluh ribu peserta parade lain yang ikut mamainkan angklung di Stadion Siliwangi.

6. Asian African Carnaval Jadi Agenda Tahunan

[caption id="attachment_418495" align="aligncenter" width="539" caption="Warga Bandung Tumpah Ruah di Ruas Jalan Asia Afrika (Foto: Alee)"]

1432020540899736639
1432020540899736639
[/caption]

Masyarakat penggiat seni dari seluruh Jawa Barat turut meramaikan Asian African Parade atau Asian African Carnaval. Acara ini adalah slah satu agenda Peringatan Konferensi Asia Afrika ke-60 di Bandung yang coba direportasekan Ali Muakhir. Bersama Kompasianer Bandung, beliau diundang Kementrian Pariwisata untuk ikut meramaikan acara tersebut. Karnaval ini sendiri dimeriahkan pula oleh tarian flash mob dari para relawan. Karnaval ini diharapkan bisa menjadi agenda rutin yang diselenggarakan setiap tahunnya.

7. Menghirup Euforia Konferensi Asia Afrika di Bandung

[caption id="attachment_418496" align="aligncenter" width="539" caption="Poster besar KAA (Sumber foto: Iskandarjet)"]

1432020563954563252
1432020563954563252
[/caption]

 

Dalam perjalanannya mengelilingi Kota Bandung di tengah keriaan menyambut Peringatan Konferensi Asia Afrika ke-60, Iskandarjet menceritakan suasana malam di pusat Kota Bandung yang tumpah-ruah dipenuhi warga. Antusiasme warga menyambut Peringatan Konferensi Asia Afrika ke-60 ini terlihat jelas di sini. Beliau berpendapat bahwa Bapak Ridwan Kamil sangat tahu betapa berartinya Peringatan KAA ke-60 untuk Kota Bandung. Pemerintah Kota Bandung tidak akan melewatkan momen di mana seluruh mata di dunia tertuju ke Kota Bandung yang kreatif ini. Semuanya demi kesuksesan KAA.

 

8.  Karnaval Asia Afrika di Mata Warga Biasa

[caption id="attachment_418498" align="aligncenter" width="464" caption="Poster Soekarno tersenyum seolah gembira melihat Karnaval Asia Afrika ini. (Sumber foto: Benny Rhamdani)"]

1432020614435590576
1432020614435590576
[/caption]

Benny Rhamdani menceritakan pengalamannya bergabung dalam kemeriahan dan menyaksikan karnaval dalam menyambut Peringatan Konferensi Asia Afrika ke-60 di Bandung. Wajah-wajah ceria pengunjung, ekspresi anak-anak saat melihat karnaval, serta hal-hal unik lainnya coba digambarkannya. Beliau menutup tulisannya dengan harapan semoga karnaval ini dapat digelar setiap tahun dengan informasi acara yang lebih jelas dan lengkap serta lebih memperhatikan kenyamanan warga yang hadir menyaksikannya karena acara seperti ini memang ditujukan untuk dinikmati warga.

9.  Bung Karno Memang Hobi Konferensi

[caption id="attachment_418522" align="aligncenter" width="576" caption="Kompas Print"]

14320222232144565019
14320222232144565019
[/caption]

Hendi Setiawan mengulas balik memori masa lalunya ketika masih menjadi murid Sekolah Dasar. Beliau masih ingat bahwa Bung Karno sangat identik dengan konferensi pada masa itu. Beberapa konferensi yang diselenggarakan pada masa pemerintahan Bung Karno antara lain Konferensi Panca Negara, Konferensi Asia Afrika, Konferensi Islam Asia Afrika, Konferensi Internasional Anti Pangkalan Militer Asing, dan Conference of the New Emerging Forces (Conefo). Gagasan-gagasan yang disampaikan Bung Karno serta beberapa warisan yang ditinggalkan dari konferensi tersebut masih berdiri hingga saat ini, seperti Gedung MPR-DPR, yang merupakan gagasan untuk gedung Conefo.

10. Pidato Presiden Jokowi di KAA 2015, “Soekarno Kecil” yang Berani “Melawan” PBB

[caption id="attachment_418520" align="aligncenter" width="562" caption="Kompas.com"]

1432022174383944201
1432022174383944201
[/caption]

Selain kemeriahan acara-acara dan fakta-fakta unik seputar Perayaan KAA ke-60, Oppa Jappy coba mengulas pidato Presiden pada Peringatan KAA ke-60. Beliau mencatat beberapa poin penting pidato yang disampaikan Jokowi dan coba membandingkannya dengan pidato-pidato Bung Karno. Beliau menjuluki Jokowi sebagai ‘Si kecil” yang kini menjadi besar seiring dengan berkembangnya Indonesia. Kini Jokowi bagaikan “Soekarno Baru” meskipun tidak seutuhnya, yang tak luput dari kritik namun terus bertahan.

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Peringatan Konferensi Asia Afrika ke-60 seperti sejarah yang terulang kembali. Antusiasme positif telah ditunjukkan seluruh rakyat Indonesia dengan harapan kerja sama bilateral antara negara-negara Asia dan Afrika dapat terus terjalin serta memberikan dampak yang positif bagi hubungan Internasional dan perdamaian dunia. (RD)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun