Hanya kamu yang paling tahu urusanmu. Atau dalam konteks keindonesiaan, hanya orang Indonesia yang paling tahu baik buruknya kondisi tanah air. Kehebatannya, kekurangannya, kebaikan dan keburukannya, serta potensi yang di miliki Indonesia.
Dan bangsa ini beruntung punya orang-orang yang peduli terhadap kemajuan nusantara. Mereka tidak hanya peka tapi juga rajin menuliskan pengalaman dan hasil pengamatannya untuk dibaca, dipelajari serta dijadikan jejak fakta oleh banyak pihak.
Salah satu media yang digunakan beramai-ramai untuk menyebarkan informasi, aspirasi dan inspirasi oleh dan untuk rakyat adalah Kompasiana.
Dalam rangka Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Indonesia yang ke-69, Kompasiana mengumpulkan 17 artikel sepanjang tahun 2014 yang dianggap paling Indonesia. Yang mengulas keunikan Indonesia. Yang menonjolkan kehebatan Indonesia. Yang memaparkan keanekaragaman Indonesia.
Berikut ke-17 artikel yang kami kurasi. Tapi semua artikel di sini tidak dikumpulkan sebagai konten terbaik ataupun disusun berdasarkan urutan kualitas. Hanya saja, saat mencari-cari artikel yang dianggap paling Indonesia, kami tertarik pada 17 artikel berikut.
Dan tentu saja ini baru bicara sedikit dari seratus ribuan artikel yang tayang di tahun 2014. Kalau melibatkan tahun-tahun sebelumnya, ada lebih banyak artikel yang hebat dan menggetarkan.
1. Sorong, Kota Minyak yang Kental Belanda
[caption id="" align="aligncenter" width="640" caption="Sebuah gereja di Pulau Doom terlihat dari kapal yang menuju waisai. (Dhanang Dhave)"][/caption]
Saat tiba di Sorong, Dhanang Dhave melihat pawai yang didominasi bendera Belanda, merah putih biru. Ternyata masyarakat setempat sedang merayakan kemenangan Belanda atas Spanyol di salah satu laga Piala Dunia 2014.
Mengapa kawasan Indonesia timur begitu lekat dengan Belanda, berbeda dengan masyarakat di kawasan lainnya, misalnya Jawa, yang anti-Belanda?
Fakta sejarah menyebutkan, kota Sorong adalah salah satu kota di pulau Papua yang merasa berhutang budi kepada Belanda yang sudah membangun Sorong menjadi kota pelabuhan, perdagangan dan pertahanan. Pulau Doom sebagai ibukota waktu itu dijadikan basis kekuatan, tempat perakitan senjata dan gudang bom.
[caption id="" align="aligncenter" width="636" caption="Pertandingan antara Tontowi/Liliyana vs Thomas Laybourn_Kamilla Rytter Juhl (Kang Yusril)"]
Setiap ada pertandingan pasti akan ada ribuan bahkan ratusan ribu pendukung yang hadir memadati gedung olahraga tempat dilangsungkannya sebuah pertandingan. Apalagi pertandingan sepak bola yang sering berakhir ricuh dan diwarnai dengan ulah suporter yang bikin kita geleng-geleng kepala.
Lain dengan cerita suporter Indonesia dalam pertandingan bulutangkis. Terkesan unik, lucu, dan aneh-aneh. Namun para suporter tetap menunjukkan sikap kedewasaan mereka ketika atlit kesayangan mereka mengalami kekalahan. Komentator pertandingan bulutangkis yang selalu mengomentari pertandingan bulutangkis di bwfyoutube.com, selalu kehabisan kata untuk mengungkapkan aksi lucu para suporter Indonesia.
3. Tujuh Hasil Pertanian Indonesia Kualitas Terbaik Dunia
[caption id="" align="aligncenter" width="620" caption="Ilustrasi kompasiana / (kompas.com)"]
Indonesia adalah negeri yang kaya. Tak hanya kaya budaya, tetapi kita juga dikenal dengan sumber daya alamnya. Dari Sabang sampai Merauke, di tiap daerah terdapat setidaknya satu hasil pertanian yang bisa diunggulkan.
Namun tahukah kamu kalau Kayu manis, teh, kopi, kakao, sirsak, jambu merah, dan manggis adalah tujuh hasil pertanian Indonesia yang telah mendunia? Melalui artikelnya, Ilyani Sudrajat menjabarkan tentang kehebatan tujuh hasil panen produk pertanian kita.
4. Massimo Luongo Pemain Berdarah Indonesia di Piala Dunia
[caption id="" align="aligncenter" width="648" caption="Massimo Luongo (nefosnews.com)"][/caption]
Pemain bola yang menjadi punggawa Australia di Piala Dunia ini memiliki darah Sumbawa. Awal karir sepakbola Massimo dimulai saat menamatkan pendidikannya di Waverley Collage dimana kala itu dia berhasil membawa nama sekolahnya menjadi juara turnamen antarsekolah.
Meski membela Australia, Massimo tetap memiliki rasa bangga akan darah leluhurnya di Indonesia. “Ada emosi yang mengikat (dengan Indonesia). Saya memiliki kakek-nenek, bibi, paman dan sepupu di sana. Saya belum pernah ke sana namun saya menginginkannya.”dan menambahkan“Kakek saya seorang Sultan, jadi mereka merupakan keluarga kerajaan sebelum ada pemerintahan,” cerita Massimo Luongo.
5. Indonesia Sekarang Setara dengan Inggris, Ini Fakta!
[caption id="" align="aligncenter" width="702" caption="Ilustrasi kompasiana / (kompas.com)"]
Karena apa? Karena Presiden SBY secara khusus telah diminta oleh PBB untuk menjadi koordinator penyusun rancangan pembangunan dunia setelah tahun 2015. Apresiasi Perserikatan Bangsa-Bangsa terhadap kinerja Presiden Indonesia ke 6 kita telah membuktikan bahwa posisi politik Indonesia sudah bisa disetarakan oleh negara maju lainnya.
Bersama dengan SBY, ada pula Perdana Menteri Inggris David Cameron dan Presiden Liberia, Ellen Johnson Sirleaf. Hebat bukan?
6. GFP, Kekuatan Militer Indonesia Terkuat di Asia Tenggara bahkan No 15 di Dunia
[caption id="" align="aligncenter" width="590" caption="Gagahnya pasukan indonesia photo:garu999.wordpress.com"]
Selain diakui kehebatannya di bidang pertanian dan memiliki posisi strategis di politik dunia, Indonesia juga tercatatat sebagai negara dengan kekuatan militer terkuat di Asia Tenggara dan masuk jajaran 15 besar di dunia!
Seperti yang dilansir oleh Lembaga Analisis Militer, Global Firepower (GLP), Indonesia memiliki index power 0,76 dan lebih unggul dari negara tetangganya Australia.
7. Potret Pariwisata Indonesia
[caption id="" align="aligncenter" width="600" caption="Keindahaan Indonesia (Marlistya Citraningrum)"]
Meski serentet memiliki keunggulan, Indonesia juga masih perlu banyak perbaikan, khususnya di bidang pariwisata. Inilah catatan yang disampaikan oleh Marlistya Citraningrum lewat artikelnya.
Dengan kekayaan dan keindahan alam yang berlimpah, wisatawan domestik masih saja berpikir untuk menghabiskan liburannya di luar negeri. Hal ini dikarenakan banyak hal, gengsi, akomodasi, hingga sulitnya akses menjadikan potensi pariwisata Indonesia masih berjuang keras agar mendapatkan tempat di hati pelancong.
8. Noken Warisan Budaya Takbenda
[caption id="" align="aligncenter" width="500" caption="Macam-macam noken (Steven Wetipo)"]
Papua dikenal bukan hanya karena kekayaan alam, suku, dan budaya tetapi juga dikenal dari kerajinan tangannya. Noken menjadi salah satu bukti hal tersebut. Itulah yang diceritakan oleh Steven Watipo di Kompasiana.
Selain indah, Noken juga menyimpan banyak makna filosofis bagi rakyat Papua. Sebagai lambang kesuburan, keselarasan dengan alam, serta symbol yang menggambarkan ikatan antara anak dan ibu Papua.
[caption id="" align="aligncenter" width="648" caption="Ketika orang asing menyicipi kuliner Indonesia (Asril Alifi)"][/caption]
Jika selama ini orang Indonesia selalu mengalami kesulitan beradaptasi dalam hal makanan, dan selalu membawa kecap atau saus sambal jika harus berkunjung ke luar negeri maka hal berbeda terjadi dengan orang luar negeri yang berkunjung ke Indonesia. Mereka bisa dengan mudah beradaptasi dengan makanan Indonesia.
Asril Alifi melalui artikel kulinernya menceritakan bahwa teman-temannya yang berasal dari luar negeri sangat menyukai masakan Indonesia. Selain takjub dengan rasa, kawan-kawan Alifi juga mengungkapkan rasa kagum dengan cara orang Indonesia menyajikan makanan mereka. Hal ini juga tergambar dari bagaimana antusiasnya mahasiswa Jepang yang mengambil gambar tumpeng sebelum tumpeng disantap.
10. Sate Indonesia hangatkan Melbourne
[caption id="" align="aligncenter" width="640" caption="Sate Indonesia (Ahmad Syam)"]
Indonesian Street Festival hangatkan suasana Melbourne, Australia. Ahmad Syam melaporkan bagaimana berlangsungnya suasana festival jajanan Indonesia langsung dari Melbourne. Saat itu, meski suhu udara berkisar 7- 13 derajat celcius, warga kota tetap berbondong-bondong mendatangi festival. Hal ini dikarenakan harum berbagai rempah dari sate dan sup khas Indonesia memenuhi Victoria Street kala itu.
Jadi, walaupun angin musim gugur berhembus dingin, warga kota tetap berbondong-bondong memadati tiap stand yang ada.
11. Bahasa Indonesia 10 Besar Dunia
[caption id="" align="aligncenter" width="780" caption="Ilustrasi kompasiana / (kompas.com)"]
Melalui artikelnya, Solehuddin Dori mengatakan bahwa orang Indonesia patut berbangga karena bahasa Indonesia masuk dalam kategori 10 besar dunia, yang paling banyak digunakan. Dan kita patut sependapat.
Bahasa Indonesia menempati urutan kesembilan sebagai bahasa yang paling banyak digunakan di muka bumi ini. Bahasa Indonesia termasuk bahasa Melayu digunakan di Indonesia, Malaysia dan Brunai Darussalam. Jika dihitung-hitung jumlah penggunanya, bisa mencapai lebih dari 200 juta orang.
12. Prestasi Indonesia dalam Bidang Ekonomi di Mata Dunia
[caption id="" align="aligncenter" width="702" caption="Ilustrasi kompasiana (kompas.com) "]
Tahukah kamu bahwa dalam periode 2004-2014, Indonesia berhasil masuk ke dalam jajaran 15 negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia dan menempati urutan ke dua setelah Tiongkok?
Di tengah krisis global, ekonomi Indonesia berhasil tumbuh dengan rata-rata di atas 6%, ini merupakan salah satu prestasi yang membanggakan karena selisih pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan Tiongkok terbilang tipi mengingat pertumbuhan Negeri Tirai Bambu itu tumbuh di angka 7,7%.
13. Dinamika Batik Tulis Lasem dalam Bingkai Sejarah
[caption id="" align="aligncenter" width="576" caption="Bersama Sigit Witjaksono (Exsan Ali Setyonugroho)"]
Batik telah menjadi warisan dunia. UNESCO, 2 Oktober 2009, mengakui batik sebagai warisan budaya dari Indonesia. Sebagai salah satu jenis batik yang dikenal dengan sebutan batik pesisiran, batik Lasem telah mengukirkan sejarahnya sendiri di tanah Indonesia.
Exsan Aki Setyonugroho, melalui Kompasiana menceritakan pengalamannya mewawancarai pengusaha batik berdarah Tionghoa, Sigit Witjaksono atau Nyo Tjoen Hian. Melalui Sigit Witjaksono, Exsan menggali sejarah yang telah diarungi batik tulis Lasem dan akhirnya mengetahui bahwa banyak motif yang digunakan di batik Lasem telah dipengaruhi oleh budaya Tiongkok yang datang dari ekspansi Laksamana Ceng Ho dan saudagar asal negeri panda.
14. Reog Ponorogo, Sebuah Cerita yang Terlepas dari Hiruk Pikuk Politik (Masa Kini)
[caption id="" align="aligncenter" width="500" caption="Reog Ponorogo (Coolis Noer)"]
Seni tari Reog adalah seni kebanggaan tanah Jawa dan Indonesia, dari beberapa jenis macam Reog, Reog Ponorogo asal Jawa Timur lah yang paling terkenal. Namun, tahukah kamu bahwa tari Reog Ponorogo di awali dengan ksiah puteri yang ingin mencari jodohnya?
Melalui artikelnya, Coolis Noer menceritakan kembali kisah tentang Dewi Sangga Langit yang mencari calon suami dan Raja Singabarong yang dicambuk hingga akhirnya berubah menjadi makhluk yang menyerupai singa.
15. Dari Tentara Nazi Jerman Hingga Coretan Pramoedya
[caption id="" align="aligncenter" width="599" caption="Berita foto Adolf Hitler di koran koleksi Medayu Agung / photo junanto"]
Oei Hiem Hwie adalah tangan kanan tokoh sastra besar Indonesia, Pramoedya Ananta Toer. Lelaki kelahiran Malang, 24 November 1935 ini memiliki banyak benda sastra bersejarah. Dari buku Mein Kampf edisi asli dengan tanda tangan Adolf Hittler hingga catatan tangan sastrawan Pramoedya Ananta Toer, semua disimpannya dengan rapih.
Sosoknya dikenal tidak hanya sebagai saksi sejarah, tapi juga sebagai penyelamat sejarah. Junanto Herdiawan yang memiliki kesempatan untuk bertemu langsung dengan Oei Hiem Hwei menuliskan sekilas tentang kisah hidup pria berumur 76 tahun itu dan membagikannya lewat Kompasiana.
16. Kado Hari Anak, Berburu Mainan Tradisional di Jogja
[caption id="" align="aligncenter" width="640" caption="Tek-tek dan gasing bambu dari Pasar Bringharjo (Arif L Hakim)"]
Congklak/dhakon, gasing, dan benthik, adalah beberapa dari banyak mainan tradisional yang biasa dimainkan oleh anak-anak Indonesia. Dalam rangka merayakan hari anak yang jatuh pada tanggal 23 Juli kemarin, Arif L Hakim mengunjungi pasar Bringharjo Jogjakarta dan berburu mainan tradisional di sana.
Selain menghabiskan waktu untuk berburu mainan anak, Arif juga mengunjungi Taman Budaya Yogyakarta yang menyimpan koleksi mainan anak-anak di Museum Anak Kolong Tangga. Museum ini adalah museum mainan anak pertama di Indonesia.
17. Ketika Jepang Inginkan Ricky Elson Putra Petir Indonesia Kembali
[caption id="" align="aligncenter" width="960" caption="Kincir Angin Pembangkit Listrik Tenaga Angin di Ciheras, Tasikmalaya (Sumber. Akun facebook Ricky Elson)"][/caption]
Ricky Elson, pencipta dan pengembang mobil listrik nasional, penemu 14 teori tentang motor listrik, pernah mengepalai Divisi penelitian dan pengembangan teknologi permanen magnet motor dan generator NIDEC Coorporation, Kyoto, Minamiku-kuzetonoshiro cho388, Jepang dan sempat menjadi pengemban tugas proyek pengembangan mobil listrik nasional.
Ia adalah salah satu contoh dari sekian banyak anak Indonesia bertalenta yang mengabdikan diri pada negara. Ricky rela meninggalkan Jepang dengan segala falisitas dan pendapatan yang diterimanya di sana untuk hidup sederhana sebagai pembimbing di desa kecil ciheras. Kisah hidupnya yang inspiratif ditulis oleh Kemal Mustafa di Kompasiana. Dan artikel tentang Ricky Elson menutup deretan 17 artikel Paling Indonesia.
Selamat menikmati 17 artikel bermanfaat ini, dan jangan lupa! Tulis artikel paling Indonesia milikmu sendiri kawan. (JET/ELA)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H