[caption id="" align="aligncenter" width="780" caption="Ilustrasi kompasiana / (kompas.com)"]
Melalui artikelnya, Solehuddin Dori mengatakan bahwa orang Indonesia patut berbangga karena bahasa Indonesia masuk dalam kategori 10 besar dunia, yang paling banyak digunakan. Dan kita patut sependapat.
Bahasa Indonesia menempati urutan kesembilan sebagai bahasa yang paling banyak digunakan di muka bumi ini. Bahasa Indonesia termasuk bahasa Melayu digunakan di Indonesia, Malaysia dan Brunai Darussalam. Jika dihitung-hitung jumlah penggunanya, bisa mencapai lebih dari 200 juta orang.
12. Prestasi Indonesia dalam Bidang Ekonomi di Mata Dunia
[caption id="" align="aligncenter" width="702" caption="Ilustrasi kompasiana (kompas.com) "]
Tahukah kamu bahwa dalam periode 2004-2014, Indonesia berhasil masuk ke dalam jajaran 15 negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia dan menempati urutan ke dua setelah Tiongkok?
Di tengah krisis global, ekonomi Indonesia berhasil tumbuh dengan rata-rata di atas 6%, ini merupakan salah satu prestasi yang membanggakan karena selisih pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan Tiongkok terbilang tipi mengingat pertumbuhan Negeri Tirai Bambu itu tumbuh di angka 7,7%.
13. Dinamika Batik Tulis Lasem dalam Bingkai Sejarah
[caption id="" align="aligncenter" width="576" caption="Bersama Sigit Witjaksono (Exsan Ali Setyonugroho)"]
Batik telah menjadi warisan dunia. UNESCO, 2 Oktober 2009, mengakui batik sebagai warisan budaya dari Indonesia. Sebagai salah satu jenis batik yang dikenal dengan sebutan batik pesisiran, batik Lasem telah mengukirkan sejarahnya sendiri di tanah Indonesia.
Exsan Aki Setyonugroho, melalui Kompasiana menceritakan pengalamannya mewawancarai pengusaha batik berdarah Tionghoa, Sigit Witjaksono atau Nyo Tjoen Hian. Melalui Sigit Witjaksono, Exsan menggali sejarah yang telah diarungi batik tulis Lasem dan akhirnya mengetahui bahwa banyak motif yang digunakan di batik Lasem telah dipengaruhi oleh budaya Tiongkok yang datang dari ekspansi Laksamana Ceng Ho dan saudagar asal negeri panda.
14. Reog Ponorogo, Sebuah Cerita yang Terlepas dari Hiruk Pikuk Politik (Masa Kini)
[caption id="" align="aligncenter" width="500" caption="Reog Ponorogo (Coolis Noer)"]
Seni tari Reog adalah seni kebanggaan tanah Jawa dan Indonesia, dari beberapa jenis macam Reog, Reog Ponorogo asal Jawa Timur lah yang paling terkenal. Namun, tahukah kamu bahwa tari Reog Ponorogo di awali dengan ksiah puteri yang ingin mencari jodohnya?
Melalui artikelnya, Coolis Noer menceritakan kembali kisah tentang Dewi Sangga Langit yang mencari calon suami dan Raja Singabarong yang dicambuk hingga akhirnya berubah menjadi makhluk yang menyerupai singa.
15. Dari Tentara Nazi Jerman Hingga Coretan Pramoedya
[caption id="" align="aligncenter" width="599" caption="Berita foto Adolf Hitler di koran koleksi Medayu Agung / photo junanto"]
Oei Hiem Hwie adalah tangan kanan tokoh sastra besar Indonesia, Pramoedya Ananta Toer. Lelaki kelahiran Malang, 24 November 1935 ini memiliki banyak benda sastra bersejarah. Dari buku Mein Kampf edisi asli dengan tanda tangan Adolf Hittler hingga catatan tangan sastrawan Pramoedya Ananta Toer, semua disimpannya dengan rapih.
Sosoknya dikenal tidak hanya sebagai saksi sejarah, tapi juga sebagai penyelamat sejarah. Junanto Herdiawan yang memiliki kesempatan untuk bertemu langsung dengan Oei Hiem Hwei menuliskan sekilas tentang kisah hidup pria berumur 76 tahun itu dan membagikannya lewat Kompasiana.
16. Kado Hari Anak, Berburu Mainan Tradisional di Jogja
[caption id="" align="aligncenter" width="640" caption="Tek-tek dan gasing bambu dari Pasar Bringharjo (Arif L Hakim)"]
Congklak/dhakon, gasing, dan benthik, adalah beberapa dari banyak mainan tradisional yang biasa dimainkan oleh anak-anak Indonesia. Dalam rangka merayakan hari anak yang jatuh pada tanggal 23 Juli kemarin, Arif L Hakim mengunjungi pasar Bringharjo Jogjakarta dan berburu mainan tradisional di sana.
Selain menghabiskan waktu untuk berburu mainan anak, Arif juga mengunjungi Taman Budaya Yogyakarta yang menyimpan koleksi mainan anak-anak di Museum Anak Kolong Tangga. Museum ini adalah museum mainan anak pertama di Indonesia.
17. Ketika Jepang Inginkan Ricky Elson Putra Petir Indonesia Kembali
[caption id="" align="aligncenter" width="960" caption="Kincir Angin Pembangkit Listrik Tenaga Angin di Ciheras, Tasikmalaya (Sumber. Akun facebook Ricky Elson)"][/caption]
Ricky Elson, pencipta dan pengembang mobil listrik nasional, penemu 14 teori tentang motor listrik, pernah mengepalai Divisi penelitian dan pengembangan teknologi permanen magnet motor dan generator NIDEC Coorporation, Kyoto, Minamiku-kuzetonoshiro cho388, Jepang dan sempat menjadi pengemban tugas proyek pengembangan mobil listrik nasional.
Ia adalah salah satu contoh dari sekian banyak anak Indonesia bertalenta yang mengabdikan diri pada negara. Ricky  rela meninggalkan Jepang dengan segala falisitas dan pendapatan yang diterimanya di sana untuk hidup sederhana sebagai pembimbing di desa kecil ciheras. Kisah hidupnya yang inspiratif ditulis oleh Kemal Mustafa di Kompasiana. Dan artikel tentang Ricky Elson menutup deretan 17 artikel Paling Indonesia.
Selamat menikmati 17 artikel bermanfaat ini, dan jangan lupa! Tulis artikel paling Indonesia milikmu sendiri kawan. Â (JET/ELA)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H