[caption id="attachment_301517" align="aligncenter" width="480" caption="Film Noah pantas saja dilarang di beberapa negara di Timur Tengah dan tak lolos sensor oleh LSF di Indonesia di putar di Rusia. Foto: Dokumen pribadi."]
[/caption] Film yang berjudul dan teinspirasi dari kisah Nabi Nuh ini langsung mendapatkan penolakan di beberapa negara Timur Tengah dan tentunya di Indonesia karena tidak lolos sensor, walaupun Film yang dibintangi pemenang Oscar, Russel Crowe yang dikenal berperan sebagai sosok Gladiator dan juga sebagai Jor-El di film Man of Steel. Menurut Kompasianer
Syaripudin Zuhri yang bisa menyaksikan di bioskop Rusia, jelas saja film ini dilarang di beberapa negara Timur, Sosok Noah digambarkan sebagai sosok
yang pemarah, pembunuh. Sudah jelas alasan ini yang membuat beberapa bagian besar negara Timur tegas menolaknya, karena tidak sejalan dengan agama. Lalu, Apa lagi alasan sebagian menolak film tersebut, Anda bisa simak selengkapnya di SINI. [caption id="attachment_346043" align="aligncenter" width="458" caption="Joko Widodo (www.cahayareformasi.com)"]
[/caption] Tak salah jika badge Kompasianer of the year 2013 beserta gelar Reporter warga terbaik 2013 disematkan kepada Kompasianer yang satu ini. Kompasianer, tentu mengenal
Yusran Darmawan. Menjelang pemilihan presiden Indonesia yang ke-5, Yusran menuliskan surat kritikan dan juga harapan untuk calon presiden Joko Widodo dalam judul "Surat Getir buat Joko Widodo". Dalam suratnya, menjelaskan betapa mendalamnya pesan yang disampaikan Jokowi dalam debat capres, dalam pesannya Jokowi menyimpan harapan di tangannya dari para nelayan, para buruh tani, para tukang cuci dan juga para guru, demi ekonomi Indonesia yang lebih baik. Mau tahu surat yang mendapatkan perhatian lebih dari 35.000 pembaca ini, simak selengkapnya di
SINI. [caption id="" align="aligncenter" width="384" caption="Bendera partai politik berukuran besar berkibar tertiup angin di pinggir jalan tol di kawasan Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (4/10). Pemasangan bendera partai politik dan nomor urutnya di tiap sudut Jakarta yang tidak tertata rapi membuat pemandangan semrawut. (Kompas.com/Kompas/Agus Susanto)"]
Bendera partai politik berukuran besar berkibar tertiup angin di pinggir jalan tol di kawasan Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (4/10). Pemasangan bendera partai politik dan nomor urutnya di tiap sudut Jakarta yang tidak tertata rapi membuat pemandangan semrawut. (Kompas.com/Kompas/Agus Susanto)
[/caption] Membicarakan dunia politik Indonesia tidak akan pernah ada habisnya, seluruh kader maupun simpatisan akan selalu menjunjung tinggi partai yang diusungnya. Gerakan menarik ditunjukan dari salah satu partai yang berlambang padi dan bulan sabit tersebut. Menurut
A Fahrizal Aziz, para kader dan simpatisan partai tersebut sangat berlebihan ketika memberitakan beberapa peristiwa yang terjadi sepanjang pesta demokrasi Indonesia, dengan bermunculannya
beberapa media online yang identik dengan partai tersebut dan ada upaya agitatif dengan membuat opini jika “Jokowi gagal mengatasi banjir Jakarta”. namun hal yang menjadi tidak wajar ketika kemudian dimunculkan sosok Aher (Ahmad Heriyawan) sebagai “penolong” Jokowi. Dan, masih banyak lagi aksi yang menurutnya terlalu berlebihan tersebut, artikel yang ditulis pada bulan april tersebut mampu menarik perhatian pembaca hinggalebih dari 35.000 pembaca, dan anda bisa simak selengkapnya di SINI. [caption id="attachment_337664" align="aligncenter" width="300" caption="sumber gambar: youtube"]
[/caption] Artis ini akan selalu terekam dalam ingatan ketika membawakan lagu recycle "Kisah Sedih di Hari Minggu". Ya, Marshanda menjadi salah satu aktris yang cukup bertalenta pada saat itu, membintangi beberapa sinetron dan film membuat namanya semakin dikenal seluruh masyarakat Indonesia. Namun namanya kembali mencuat ketika video yang diupload di youtube yang menampilkan kemarahannya kepada pem-bully nya pada masa kecil. Bahkan yang lebih parahnya ketika dirinya harus bermusuhan dengan ibu kandungnya dan suaminya Ben Kasyafani. Menurut analisa dr.
Wahyu Triasmara, Marshanda semakin memperlihatkan gangguan Bipolarnya ketika menjadi bintang tamu di Just Alvin, walaupun
Oc kaligis yang pada saat itu sebagai orang terdekat menyatakan marshanda baik-baik saja, Marshanda terlihat semakin mengalami gangguan ketika menghentikan konsumsi obatnya. Simak analisa lengkapnya di SINI. ***
Itulah ke-14 artikel yang sempat menjadi Headline Kompasiana yang juga mendapatkan respons terbanyak, berdasarkan jumlah views dan juga jumlah komentar dan rating yang diraih pada artikel tersebut. Tetap menuliskan artikel yang bermanfaat bagi seluruh netizen, dan Good Journalism yang akan bertahan di dunia penulisan. (KEV)
Let's share and Connect, Kompasianer!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Catatan Selengkapnya