Artikel politik yang judulnya kontroversial, bombastis, dan terkesan menjanjikan terbongkarnya "aib" seseorang tentang Pilpres 2014 sudah pasti membuat gatal Kompasianer untuk mengekliknya. Salah satunya artikel Kandi Rahmat ini. Ia terheran-terheran melihat publik menunggu-nunggu Jokowi untuk membeberkan visi-misinya kalau berhasil jadi RI1. Padahal dibanding capres lain (baca: Prabowo) yang sudah jauh-jauh hari mengampanyekan diri menjadi capres dan terkesan sudah matang dan siap menjadi presiden, seharusnya Jokowi jadi capres yang "tak laku". Ataukah sebenarnya ada misi rahasia Jokowi menuju RI1? Kandi Rahmat pun membongkarnya dengan menguliti kinerja Jokowi semasa menjadi Wali Kota Solo dan gubernur DKI Jakarta. Menurut Kandi, tidak berbeda dengan misi sebelum-sebelumnya, misi Jokowi menuju RI1 adalah menyejahterakan, mendidik, menyehatkan, dan menegakkan keadilan untuk memajukan bangsa Indonesia yang lebih baik. Untuk itu, Jokowi akan membenahi sistemnya seperti yang telah dilakukannya di Solo dan DKI Jakarta. Opini Kandi ini diganjar view sebanyak lebih dari 66.931 kali.
6. Jokowi Membuat Papua Menangis
Papua selain terkenal dengan kekayaan alamnya, juga dikenal sebagai daerah konflik dan terbelakang. Tambahan lagi, Papua tidak dianggap sebagai kantong suara utama. Jadilah daerah ini sepi dari janji-janji politisi yang ingin mendulang suara. Namun, Jokowi membuktikan dirinya berbeda. Ia dan timnya tidak melihat Papua sebagai target suara, tapi sebagai bagian yang sah dari NKRI. Meski tak disambut dengan upacara, kedatangan Jokowi disambut dengan sukacita oleh masyarakat Papua. Orang-orang yang tinggal di gunung pun turun untuk bertemu dengan Jokowi. Melihat kesederhanaan Jokowi, mendengarkan pidatonya, bertatap langsung dengan Jokowi menerbitkan harapan baru bagi orang Papua. Jokowi menggetarkan hati orang Papua dan membuat mereka menangis. Artikel mengharukan karya Opa Jappy ini dibaca sebanyak lebih dari 63.211 kali.
7. Pernyataan-pernyataan Prabowo yang Membuat Saya Enggan Memilihnya
[caption id="attachment_389520" align="aligncenter" width="450" caption="Capres Prabowo Subianto. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA)"]
Gerak-gerik dan ucapan capres menjadi sorotan rakyat karena itulah salah sedikit saja bisa-bisa rakyat memindahkan pilihannya. Pun Paulus Teguh yang enggan memilih Prabowo dalam Pilpres 2014 karena lima pernyataan capres nomor satu tersebut. Kelima pernyataan tersebut adalah:
1. Saya setuju kepala daerah bekerja sama dengan FPI.
2. Kita anjurkan markas besar polisi, kalau milih polisi harus yang ganteng-ganteng dan yang cantik-cantik.
3. Saya akan perjuangan Soeharto jadi pahlawan nasional.
4. Untuk mengatasi masalah korupsi, naikkan gaji pejabat.
5. Kalau ada serangan fajar, terima saja uangnya, tapi coblos nomor 1.